DI abad ke-21 ini, penting bagi semua orang untuk menguasai beberapa keterampilan seperti kreativitas, pemikiran kritis, kolaborasi, komunikasi, informasi, media, dan teknologi. Tidak hanya keterampilan saja yang dibutuhkan di era digital ini, melainkan literasi digital.
Mengutip laman Elearning Infographics, literasi digital adalah kompetensi yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pengetahuan masyarakat. Ini juga termasuk melibatkan penggunaan perangkat digital secara efektif, seperti smartphone, tablet, laptop, dan PC. Berikut adalah lima literasi digital yang dibutuhkan untuk bertahan dan tetap produktif di era digital.
Baca juga:
1. Literasi Foto-Visual

Literasi ini memungkinkan kemampuan seseorang untuk menginterpretasi dan memberi makna dari sebuah informasi yang berbentuk gambar atau visual. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh John Debes, Co-Founder dari International Visual Literacy Association pada 1969. Pada dasarnya, literasi visual berusaha menjelaskan bagaimana manusia melihat objek atau benda lalu menginterpretasi dan apa yang dipelajari dari pembacaan itu.
Dalam prosesnya, literasi visual punya tiga pihak yang terlibat, pembuat karya, karya itu sendiri, dan penikmat. Misalnya saja seorang fotografer yang punya ide mengenai seorang ibu yang memikirkan masa depan anak-anaknya, dan mereka hidup dalam kemiskinan. Ide tersebut kemudian dituang dalam sebuah foto yang seolah-olah berbicara dan punya pesan.
2. Literasi Informasi

Literasi informasi seperti yang didefinisikan oleh American Library Association (ALA), merupakan kemampuan seorang individu untuk mengenali kapan informasi tersebut dibutuhkan serta untuk menemukan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai format. Literasi juga dirasa semakin penting dalam lingkungan kontemporer dan perubahan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat.
Informasi yang kita dapatkan bisa berasal dari mana saja, masyarakat, perpustakaan, organsiasi, media, dan internet. Banyaknya informasi yang diterima oleh individu tanpa adanya filter menimbulkan pertanyaan mengenai keaslian, validitas, dan reabilitas suatu informasi.
3. Literasi Sosial-Emosional

Pengguna dunia maya yang melek sosial tahu bagaimana cara menghindari 'perangkap' serta memperoleh manfaat dari komunikasi digital. Para pengguna ini memiliki tipe literasi digital yang relatif baru, yang disebut sebagai literasi sosial-emosional karena melibatkan aspek sosiologis dan emosional dari pekerjaan di dunia maya.
Baca juga:
4. Literasi Reproduksi

Literasi reproduksi digital adalah kemampuan untuk menciptakan karya atau interpretasi yang bermakna, otentik, dan kreatif, dengan mengintegrasikan potongan-potongan informasi independen yang ada. Para sarjana yang melek literasi reproduksi biasanya memiliki pemikiran sintetik multi-dimensi yang baik, guna membantu mereka menciptakan kombinasi baru yang bermakna dari informasi yang ada.
5. Literasi Cabang

Teknologi hypermedia modern telah menghadirkan tantangan baru bagi pengguna komputer dalam literasi digital. Ini memungkinkan para sarjana untuk beralih dari pencarian data yang relatif linier di perpustakaan dan database digital tradisional, ke konstruksi pengetahuan dari informasi yang diakses secara non-linear. (and)
Baca juga: