Pendidikan untuk Anak-Anak Pengungsi Afganistan, Somalia, dan Sudan

Febrian AdiFebrian Adi - Rabu, 01 November 2023
Pendidikan untuk Anak-Anak Pengungsi Afganistan, Somalia, dan Sudan

Kegiatan ini pun untuk memeringati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Foto: Dok. ISMILE)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

"PENDIDIKAN sekolah merupakan hak semua anak." Itulah kredo para penggerak ISMILE Preschool Menteng. Lembaga ini ingin menunjukkan perhatian seriusnya ke anak-anak pengungsi dari Somalia, Afganistan, dan Sudan. Mereka menggalang donasi, salah satunya untuk kebutuhan ruangan kelas.

Tak hanya itu, preschool ini juga mengajak anak-anak dan keluarga mereka untuk bermain di Miniapolis, Plaza Indonesia, yang dihadiri oleh kurang lebih 60 pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan orangtua mereka.

Baca juga:

Hari Pendidikan Nasional, Riwayat Kurikulum di Indonesia

ISMILE Preschool ajak anak-anak pengungsi untuk bermain. (Foto: Dok. ISMILE)

“Sebagai pengungsi, mereka tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak atau terdaftar sebagai murid di sekolah mana pun. Mereka saat ini menempati ruangan kelas yang kecil dan sangat sederhana. Kami berharap dengan donasi yang kami berikan dapat membantu menambah fasilitas sekolah yang mereka butuhkan,” ucap Direktur ISMILE Supiani Winata dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Selasa (31/10).

Kegiatan ini diharapkan bisa menimbulkan rasa kasih sayang terhadap sesama. Ini sesuai dengan pendidikan karakter yang merupakan salah satu program utama di ISMILE Preschool.

Bisa bertemu langsung dengan anak-anak pengungsi menjadi kesempatan yang tak terlupakan bagi murid-murid ISMILE. Para murid diharapkan bisa belajar kekayaan budaya di dunia dan belajar mengenai persahabatan lintas budaya.

“Melalui kegiatan hari ini juga diharapkan mereka menjadi tahu bahwa banyak anak lain yang tidak memiliki kesempatan yang sama seperti mereka untuk mengenyam pendidikan ataupun bermain serta belajar bagaimana mewujudkan kasih sayang itu dalam aksi melalui tanggung jawab sosial sejak usia dini,” lanjut Supiani.

Baca juga:

Program FWD Berkah Pendidikan untuk Siapkan Masa Depan Anak

Berbicara tentang pengungsi, sering kali dikaitkan dengan masalah politik, ras, ataupun agama, sehingga tidak semua orang mau terlibat membantu mereka. Ini sangat disayangkan karena banyak pengungsi justru anak-anak usia sekolah. Mereka berhak mendapat pendidikan layak.

Terkait itu pula, PBB telah mencanangkan bahwa pendidikan adalah hak anak yang tak bisa dikurangi. Kegiatan ini pun untuk memeringati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirayakan setiap 24 Oktober.

“Kami percaya anak-anak ini akan menjadi pemimpin-pemimpin hebat di negara mana pun mereka berada nanti, bahkan menjadi pemimpin bangsa-bangsa yang dapat membawa perubahan positif di mana mereka akan tinggal kelak dan dari mereka akan turut membawa perdamaian di seluruh pelosok dunia,” pungkas Direktur Operasional ISMILE Maryati Lauw. (far)

Baca juga:

Belajaraya 2023 Dukung Perkembangan Pendidikan lewat Kolaborasi Lintas Sektor

#Pendidikan #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Faktanya, kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Indonesia
Sekolah Dapat Bantuan Smart TV, DPR Minta Guru Diberi Pelatihan dan Diawasi agar tak Ada Penyalahgunaan
Memastikan adanya mekanisme pengawasan, agar perangkat yang disediakan negara, benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Sekolah Dapat Bantuan Smart TV, DPR Minta Guru Diberi Pelatihan dan Diawasi agar tak Ada Penyalahgunaan
Indonesia
Legislator PKB Desak Investigasi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo
Keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan lembaga pendidikan
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
Legislator PKB Desak Investigasi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo
Indonesia
DPRD DKI Terima Laporan Pungli hingga Rp 5 Juta di Sekolah Gratis
Padahal, pemerintah telah menetapkan kebijakan sekolah gratis.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
DPRD DKI Terima Laporan Pungli hingga Rp 5 Juta di Sekolah Gratis
Indonesia
Legislator Tegaskan Jumlah Siswa Sedikit tak Boleh Jadi Alasan Tutup Sekolah
Penutupan sekolah harus dikaji ulang dengan matang agar tidak merugikan generasi muda di daerah.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Legislator Tegaskan Jumlah Siswa Sedikit tak Boleh Jadi Alasan Tutup Sekolah
Indonesia
Pramono Resmikan Universitas PTIQ sebagai Kampus Peradaban Alquran Internasional di Jakarta
Berharap Universitas PTIQ menjadi teladan bagi kampus lain dan sumber intelektual masa depan.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Pramono Resmikan Universitas PTIQ sebagai Kampus Peradaban Alquran Internasional di Jakarta
Indonesia
Minta Maaf Langsung ke Kepala SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Arlan Ngaku Tindakannya di Luar Kontrol
Arlan mengaku menyesal dan berjanji menjadikannya pelajaran.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Minta Maaf Langsung ke Kepala SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Arlan Ngaku Tindakannya di Luar Kontrol
Indonesia
Wali Kota Prabumulih Dapat Sanksi Keras dari Kemendagri, Disebut Main Copot Kepala SMPN 1 tanpa Prosedur Tepat
Teguran tertulis tidak bisa dianggap enteng.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Wali Kota Prabumulih Dapat Sanksi Keras dari Kemendagri, Disebut Main Copot Kepala SMPN 1 tanpa Prosedur Tepat
Indonesia
Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral
Ironisnya, pemukulan terhadap guru itu terjadi di hadapan ayah sang siswa, Aiptu Rajamuddin, yang merupakan anggota Polri.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral
Indonesia
Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan
Walaupun kepala sekolah batal dicopot, kasus itu sudah telanjur menjadi sorotan publik.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan
Bagikan