DETIK ketika menerima diagnosis kanker, pengidap akan merasakan mentalnya hancur. Masa depan tampak samar. Harapan seolah pupus. Di saat itulah para pejuang kanker membutuhkan dukungan emosional dan mental.Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP, penderita kanker umumnya mengalami berbagai masalah emosional dan mental setelah mendapatkan vonis menderita kanker. “Orang yang didiagnosis kanker sangat umum mengalami masalah emosional dan mental seperti depresi, gangguan stres pascatrauma, gangguan kecemasan umum, serta gangguan emosional yang parah," urai Aru.
Penderita kerap mengalami gangguan emosional di awal vonis. (Foto: Pexels/Andrew Neel)
Aru menyatakan peran caregiver sangat penting dalam memberikan dukungan mental dan emosional kepada para pejuang kanker. Menurutnya, caregiver memiliki peran besar dalam membantu pasien kanker membangun kepercayaan diri agar bisa menjalani perawatan secara maksimal. Mereka juga bisa meningkatkan kualitas hidup pengidap kanker menjadi lebih baik. Dukungan emosional yang kuat dan hubungan cinta dengan pasangan, teman, serta keluarga dapat memberikan dampak positif dalam hidup para pejuang kanker. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya deteksi dini sebagai upaya untuk menurunkan serta mengendalikan faktor risiko kanker.
Shahnaz Haque, survivor dan pemerhati kanker, menyatakan dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk mendukung keadaan mental dan emosional pejuang kanker. “Saat saya divonis mengidap kanker, dunia serasa berhenti dan saya tidak semangat untuk melakukan apa pun. Di sinilah pentingnya kehadiran orang-orang terdekat untuk menumbuhkan semangat untuk terus sehat. Membangun kekuatan mental dan emosional tidaklah mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri,” jelas Shahnaz. Meskipun terasa berat, nyatanya kanker bisa dikendalikan terutama bila pasien atau orang yang memiliki risiko kanker melakukan deteksi secara dini. Selain itu, pemenuhan nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan terapi kanker. Nutrisi yang optimal dapat menghambat terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut.
“Penting bagi pejuang kanker untuk mencukupi kebutuhan kalori, protein, omega-3, serta vitamin untuk mencegah komplikasi dari pengobatan kanker sekaligus mendukung daya tahan tubuh dalam menjalani perawatan dan pengobatan kanker,” jelas ahli gizi, dr Dedyanto Henky Saputra, M Gizi.Terapi kanker umumnya membuat pejuang kanker sulit untuk makan akibat sariawan atau masalah lain, misalnya terkait dengan kesehatan mental dan emosional. Peran pendamping menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional pejuang kanker, termasuk meyakinkan mereka untuk tetap menjaga asupan nutrisi yang tepat. Nutrisi penting untuk penderita kanker yakni tinggi kalori, tinggi protein, 12 vitamin dan 8 mineral, sumber serat FOS, omega 3, serta rendah laktosa.(avia)