MerahPutih.com - Pemerintah Tiongkok tak main-main dalam upaya menghadapi pendatang ilegal yang masuk ke negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Otoritas Tiongkok menyediakan uang senilai 500.000 yuan atau sekitar Rp 1,1 miliar sebagai hadiah kepada para pelapor pendatang ilegal.
Direktur Biro Administrasi Exit-Permit Departemen Keamanan Publik Provinsi Guangdong Liu Guoqiang mengumumkan, jumlah hadiah uang yang dikeluarkan naik dari sebelumnya sebesar 200.000 yuan (Rp 443 juta).
Baca Juga:
Kerusuhan Penjara Ekuador: 13 Belas Narapidana Tewas
Dikutip Antara, sejak awal 2022 sampai sekarang Kepolisian Guangdong telah memberikan 530 hadiah kepada warga setempat dan menangkap lebih dari 1.400 orang yang diduga melanggar kasus keimigrasian.
Oleh sebab itu, Liu mendorong masyarakat setempat melaporkan kasus kedatangan secara ilegal.
Saat ini, Kepolisian Guangdong telah melakukan operasi bersama dengan otoritas keamanan di wilayah administrasi khusus Hong Kong dan Makau.
Sebelumnya, beberapa orang penyusup melalui Guangdong yang merupakan pintu masuk di wilayah selatan daratan Tiongkok dinyatakan positif COVID-19.
Sejak saat itu, otoritas keamanan Tiongkok daratan menggelar sedikitnya 30 kali operasi bersama dengan Hong Kong dan Makau yang ketiganya berbatasan laut.
Baca Juga:
Krisis Ekonomi dan Kerusuhan Sosial, Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat
Otoritas Tiongkok sebelumnya juga telah mengesahkan regulasi tentang pelaporan aktivitas yang berpotensi membahayakan keamanan negara.
Regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keamanan Negara (MSS) atau badan intelijen Tiongkok pada Juni lalu itu juga mengatur tentang besaran hadiah 100.000 yuan (Rp 221 juta) kepada pelapor.
MSS menjelaskan secara spesifik mengenai situasi, metode, standar, dan prosedur pemberian hadiah tersebut sesuai dengan Undang-Undang Keamanan Nasional, Undang-Undang Anti-Spionase, dan peraturan perundang-undangan lainnya. (*)
Baca Juga:
Dilanda COVID-19 Terburuk Sepanjang Pandemi, Makau Tes Massal Putaran Ke-11