Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Indef: Selesaikan Dulu Pandeminya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 31 Agustus 2020
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Indef: Selesaikan Dulu Pandeminya

Ilustrasi Uang. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat Institute for Development of Economics (Indef) Bhima Yudhistira menilai pemerintah tidak perlu terburu-buru untuk mengejar angka pertumbuhan ekonomi bergerak ke angka positif.

Menurutnya, pemerintah harus fokus dulu dalam pengendalian penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia, mengingat jumlah kasus hingga saat ini belum mengalami penurunan signifikan.

"Selesaikan dulu pandeminya, kasus positif harus turun, baru masyarakat pede untuk belanja. Sekarang dengan adaptasi kebiasaan baru, bioskop mau dibuka, mal sudah dibuka saja kan sepi. Karena kelas menengah atas yang punya uang khawatir keselamatan dirinya," kata Bhima, Senin (31/8).

Baca Juga:

Cuma 8 Persen UMKM Yang Gunakan Pemasaran Online

Selain itu, stimulus kesehatan harus juga dikejar agar penanganan kesehatan lebih optimal. Menurutnya, Kementerian Kesehatan sudah sangat keterlaluan, karena realisasi stimulus kesehatan baru mencapai 13,9 persen per 24 Agustus ini.

"Jangan lambat, ini sudah kelewatan. Kenapa menterinya tidak segera diganti," tegas Bhima.

Bhima mengatakan misi pemerintah yang mengejar pertumbuhan ekonomi positif kurang relevan dengan kondisi saat ini. Pasalnya, meski semua keran ekonomi dibuka namun masyarakat belum berani berpergian atau berbelanja di keramaian. Ditambah lagi, kasus positif COVID-19 trennya cenderung meningkat.

"Iya pemerintah salah stategi dan salah diagnosa permasalahan," sebutnya.

Bhima pun menambahkan bahwa usaha pemerintah mendongkrak ekonomi akan sia-sia jika tidak diperhitungkan dengan baik. "Iya (sia-sia)," tandasnya.

Ilustrasi Pasar (Foto Antara).

Sebelumnya, misi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendongkrak pertumbuhan ekonomi di akhir September disorot Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PAN itu, tujuan utama saat pandemi COVID-19, bukan mengejar angka pertumbuhan ekonomi positif di kwartal III 2020. Ia menilai, jauh lebih penting memastikan terciptanya prasyarat pertumbuhan ekonomi, yaitu ketaatan dan kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

"Berbagai stimulus ekonomi dan bansos tidak akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, jika kasus penularan COVID-19 kian melonjak akibat ketidakdisiplinan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan", ujarnya.

Selain itu Eddy menilai, penyerapan belanja pemerintah di kwartal II terkontraksi hingga minus 6,9 persen memang perlu dikebut. Agar pembangunan infrastruktur, pekerjaan sarana dan prasarana di daerah rural bisa menyerap tenaga kerja untuk mengerakkan perekonomian.

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Skenario Pemulihan Ekonomi Sampai 2021

"Berikutnya, tentu kita perlu memastikan agar bansos dan subsidi, khususnya bantuan sosial tunai, subsidi gaji dan lain-lain dikucurkan segera dan tepat sasaran," katanya.

"Jika prasyarat pertama di atas terpenuhi", sambungnya, "maka penyerapan belanja pemerintah dan bansos serta subsidi gaji bisa menjadi daya ungkit perekonomian ke depannya," pungkasnya. (Pon)

#Ekonomi #Resesi Ekonomi #COVID-19 #Obat Covid #Kasus Covid #Kalung Covid #Test Covid 19 #Anggaran COVID #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Prabowo juga memanfaatkan momentum tersebut untuk merefleksikan satu tahun kepemimpinannya
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 November 2025
Prabowo Subianto Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Tenang dan Mampu Bertahan dari Gempuran Perang Dagang
Indonesia
Dorong Ekonomi Nasional Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan 3 Program Salah Satunya Diskon Belanja
Agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Dorong Ekonomi Nasional Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan 3 Program Salah Satunya Diskon Belanja
Indonesia
Pengusaha Diminta Jadi Kakak Asuh Koperasi Merah Putih, Pertumbuhan Tidak Dinikmati Segelintir Orang
Dari situ akan tercipta perputaran uang sehingga dapat menggerakkan perekonomian hingga ke masyarakat sampai ke level terendah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Pengusaha Diminta Jadi Kakak Asuh Koperasi Merah Putih, Pertumbuhan Tidak Dinikmati Segelintir Orang
Indonesia
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Jokowi merefleksi satu dekade pembangunan Indonesia sekaligus peta jalan menuju intelligence economy, ekonomi berbasis kecerdasan, babak baru persaingan global.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Indonesia
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Kami butuh 190 ribu petugas di lapangan, bisa dari mahasiswa, dosen, akademisi
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Indonesia
PKB Dukung Langkah Prabowo Perkuat Ekosistem Koperasi, Bentuk Nyata Wujudkan Pasal 33
Koperasi harus kembali kepada khitahnya yakni menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. ?
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
PKB Dukung Langkah Prabowo Perkuat Ekosistem Koperasi, Bentuk Nyata Wujudkan Pasal 33
Indonesia
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru melaksanakan redenominasi rupiah karena berisiko memicu inflasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
Indonesia
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
program berupa penguatan hilirisasi dan investasi juga menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Indonesia
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Bantuan hukum pro bono dan akses terhadap keadilan bagi masyarakat yang tidak mampu harus diperluas, agar prinsip keadilan tidak hanya menjadi cita-cita moral, tetapi juga kenyataan yang dapat dirasakan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Bagikan