Pedagang Buah Negeri Aing Tangguh Mempertahankan Pelanggan di Masa Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 16 September 2021
Pedagang Buah Negeri Aing Tangguh Mempertahankan Pelanggan di Masa Pandemi
Toko buah di pasar Modern BSD, Serpong. (Foto: merahputih.com/Felicia Ancilla)

"BUAH! Buah! Silahkan!," teriak Kelsen, pedagang buah di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan yang mencoba menarik pembeli. Buah-buahan segar berwarna-warni dengan berbagai macam jenis tersedia di gerai milik pria 30 tahun itu.

Ia mengaku telah berjualan buah selama 11 tahun. Awalnya semua dagangannya berjalan lancar sampai pandemi menyambar bagaikan petir dan menurunkan omzetnya. Di masa pandemi, penjualan buah Kelsen mengalami penurunan pembeli sebanyak 40 persen.

Baca Juga:

Ketangguhan CEO Travel Trip Menjalani Usaha Open Trip di Tengah Pandemi

Lama tak dibeli pelanggan, buah-buahannya membusuk dan harus dibuang. “Buah yang mudah busuk seperti pepaya dan pisang,” ujar Kelsen kepada merahputih.com.

Buah-buah yang ada di tokonya diambil dari pasar induk. Terkadang, buah yang ia jual juga dikirim langsung dari pasar tersebut. "Sistem mengambil buah-buah ini dengan cash and carry,” ujarnya.

Pedagang buah terkena dampak pandemi. (Foto: merahputih.com/Felicia Ancilla)

Tokonya terletak di antara pedagang buah lainnya. Ia menyatakan bahwa sebelum dan saat pandemi ini, persaingan ketat tetap terjaga satu sama lain antar pedagang. Uniknya, ia mengatakan hal yang membedakan dagangannya dengan pedagang lainnya, yakni pada dirinya. “Soalnya orang-orang pada tau saya,” paparnya.

Selama berdagang, pandemi benar-benar berdampak bagi usahanya itu. Itu merupakan titik terendah dalam bisnisnya. Namun, Kelsen tetap tangguh dengan berusaha keras untuk tetap menghidupkan usahanya. Menurutnya, salah satu cara efektif yang ia lakukan ialah menghubungi satu persatu pelanggan.

Baca Juga:

Ketangguhan Mahasiswa di Timika cari Ilmu Meskipun Sinyal Mendem

Pada masa pandemi, dunia perdagangan semakin ketat. Meskipun perdagangan daring sudah ada jauh sebelum pandemi, kini belanja daring menjadi solusi utama dalam memenuhi kebutuhan demi mengurangi kontak langsung antar pedagang dan pembeli. Efek sampingnya dirasakan para pedagang, mereka jadi sepi pembeli karena pembeli datang ke pasar berkurang.

Sebagai pemilik usaha, ia mengatakan tidak ada bantuan dana dari pemerintah secara khusus. Namun, ia mendapatkan penyuluhan yang diterapkan bagi seluruh pelaku usaha di pasar. Penyuluhan tersebut berupa cara berdagang yang baik dan kiat-kiat untuk berdagang di masa pandemi.

Pasar sudah kembali dibuka dengan membatasi pengunjung. (Foto: merahputih.com/Felicia Ancilla)

Kini, pasar sudah kembali beroperasi seperti biasa, hanya saja pengunjungnya dibatasi. Selain itu, protokol kesehatan harus selalu diterapkan selama berada di pasar. Sebelum memasuki area pasar, pengunjung akan dicek suhunya oleh petugas keamanan.

Pembukaan kembali pasar menurut Kelsen membuat pendapatannya berangsur membaik. “Saat ini sih sudah kembali beroperasi dan sudah ramai lagi pengunjung pasarnya,” ujar Kelsen.

Tak jarang juga petugas di tempat tersebut melakukan patroli untuk memastikan para pedagang maupun pengunjung menjalankan protokol kesehatan. Hal ini berguna untuk menjaga kesehatan dan keamanan proses jual beli di sana, sehingga roda perekonomian tetap berputar tanpa penyebaran COVID-19.

Menurut informasi, langkah-langkah ini diinisiasi oleh Sinar Mas Land sebagai pengelola dari pasar Modern BSD City. Jadwal operasional pasar ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Saat ini yang diberlakukan yaitu pukul 06.00-14.00 WIB. (cil)

Baca Juga:

Ketangguhan Kurir Pizza Hadapi Amarah Konsumen Saat Pesanan Membludak

#September Jagoan Tangguh Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan