Headline

Paving Ornamen Mirip Simbol Agama, Massa Demo Balai Kota Solo

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 18 Januari 2019
 Paving Ornamen Mirip Simbol Agama, Massa Demo Balai Kota Solo

Massa dari Dewan Syariah Kota Surakarta menggelar unjuk rasa depan balai kota Solo (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Ratusan massa yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Solo, Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Balai Kota Solo, Jumat (18/1).

Aksi unjuk rasa tersebut terkait pemasangan paving ornamen mirip simbol agama tertentu, yang dipasang Pemerintah Kota Solo di Jalan Jenderal Sudirman depan kantor Balai Kota Solo.

Pantauan MerahPutih.com, ratusan peserta aksi unjuk rasa tiba di Balai Kota Solo pukul 13.00 WIB dengan dijaga ketat anggota Kepolisian Resor Kota Solo. Aksi tersebut membuat Jalan Jensud macet. Peserta aksi berorasi secara bergantian menggunakan truk terbuka. Aksi unjuk rasa berakhir pukul 14.30 WIB.

Massa  menggelar unjuk rasa protes terhadap paving ornamen simbol agama depan balai kota Solo
Massa mendemo balai kota menolak ornamen berbentuk simbol agama di Solo (MP/Ismail)

Ketua DSKS Solo, Mu'inudinillah Basri, mengatakan kedatangan massa ke Balai Kota Solo ini menuntut Wali Kota Solo F.X.Hadi Rudyatmo agar mengubah paving ornamen yang mirip simbol agama tertentu. Apalagi pemasangan ornamen tersebut dibuat tepat di Tugu Pemandengan yang punya sejarah tinggi terkait Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Paving ornamen mirip simbol agama tertentu saat ini viral di media sosial. Banyak tanggapan negatif dan harus ditindak lanjuti dengan mengubah gambar ornamennya," ujar Basri.

DSKS, kata Basri, mengapresiasi Pemerintah Kota Solo, yang akhirnya menutup paving ornamen dengan cat warna perak setelah banyak diprotes warga. Namun, menutup ornamen simbol agama itu dengan cat akan luntur akibat kena hujan.

Massa menghapus paving dengan ornamen simbol agama di Solo
Massa menghapus paving dengan ornamen simbol agama (MP/Ismail)

"Kita tetap menuntut agar paving ornamen mirip simbol agama tertentu dilepas dan diganti yang lain," kata dia.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengatakan surat berupa tuntutan dari DSKS sudah diterima lalu diteruskan ke Wali Kota Solo. Wali Kota tidak punya maksud sedikit pun memasang paving ornamen simbol agama di jalan.

"Kita siap merubah ornamen itu kalau memang dianggap sebagai gambar simbol agama tertentu. Namun, butuh waktu untuk merubahnya," kata dia.

Paving ornamen di jalan depan Balai Kota Solo, kata Purnomo, sebenarnya bergambar delapan mata angin. Hal itu sesuai filosofi keberadaan Tugu Pamandengan.

"Kita akan bahas persoalan ini dengan rekanan pelaksana proyek penataan Jalan Jenderal Sudirman. Kalau dinilai mirip simbol agama tinggal merubah sedikit gambarnya," kata dia.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tanggulangi Korupsi Pejabat Negara, Prabowo akan Bentuk KPK di Daerah-Daerah

#Aksi Unjuk Rasa #Kota Solo #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Buruh Kepung Gedung MPR/DPR Hari ini (22/9), Tolak Upah Murah dan Minta Sistem Outsourcing Dihapus
Ribuan buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung MPR/DPR RI, Senin (22/9). Mereka menolak upah murah dan meminta sistem outsourcing dihapus.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Buruh Kepung Gedung MPR/DPR Hari ini (22/9), Tolak Upah Murah dan Minta Sistem Outsourcing Dihapus
Indonesia
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Pola penegakan hukum yang represif dinilai melukai prinsip demokrasi hingga memperlebar jurang ketidakpercayaan antara rakyat dan negara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Aksi sejumlah massa menggelar unjuk rasa menutut sahkan RUU Perampasan Aset di depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 15 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Bagikan