Parenting

Pantang Disuruh Diam, Anak-Anak Butuh Bergerak

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 25 Juli 2022
Pantang Disuruh Diam, Anak-Anak Butuh Bergerak
Istirahat di luar ruangan sangat membantu dan terbukti meningkatkan kemampuan anak-anak. (freepik/wirestock)

AKTIVITAS fisik penting bagi perkembangan anak. Waktu istirahat dapat digunakan untuk aktif secara fisik selama di sekolah, baik di dalam maupun di luar ruangan, meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan kesejahteraan sosial.

Istirahat di luar ruangan sangat membantu dan terbukti meningkatkan kemampuan anak-anak untuk tetap mengerjakan tugas di kelas. Studi seperti ini telah mengungkapkan pentingnya bergerak untuk prestasi akademik.

"Sebagai orang dewasa, kamu cenderung berpikir sehingga membutuhkan waktu untuk berkonsentrasi ketika ingin melakukan tugas-tugas kognitif. Anak kecil tidak memiliki kemampuan untuk memusatkan perhatian mereka untuk waktu yang lama dalam tugas-tugas kognitif," demikian kesimpulan awal professor of child and family studies Maria L Boccia, PhD, DMin, LMFT di Department of Human Sciences and Design at Baylor University, Texas, AS dalam artikelnya di Psychology Today (21/7).

BACA JUGA:

Anak Mogok Sekolah? Begini Bikin Lancar

Dia menambahkan, anak-anak juga berkembang di semua domain kehidupan mereka, termasuk kognisi, emosi, gerakan, perasaan, dan sebagainya, dan mereka membutuhkan keterlibatan dan stimulasi di setiap domain ini untuk perkembangan yang sehat.

Ketika bayi belajar berjalan, itu membutuhkan konsentrasi yang intens dan pada awalnya terlihat seperti "jatuh yang terkontrol" daripada berjalan. Namun, beberapa bulan kemudian, mereka berjalan dan berlarian dengan mudah.

Ketika anak-anak yang sama mengalami percepatan pertumbuhan saat pubertas, mereka terlihat canggung dengan tubuh besar. Seperti halnya balita, mereka harus belajar tubuh baru mereka yang lebih besar dan apa yang dilakukan gerakan otot. Tak lama kemudian, mereka kembali menjadi pemain basket atau atau penari hiphop.

Belajar tentang ruang dan lokasi tubuh


"Ada proses belajar setiap kali kita bergerak dengan cara baru atau di lingkungan baru. Ini disebut pembelajaran kinestetik: Di mana tubuh kita di sebuah ruang dan bagaimana gerakannya? Untuk melakukan ini, kita harus mengalami gerakan dan sensasi kita sendiri dalam konteks lingkungan," Boccia menjelaskan.

Kamu akan merasakan gerakan tubuh kita melalui saraf sensorik di otot dan sendi. Masukan dari lingkungan disebut “stimulasi kinestetik”, dan itu bukan hanya terjadi pada anak-anak. "Saat kamu melakukan aktivitas atau olahraga baru, ada pembelajaran motorik sensorik saat kamu mempelajari keterampilan, reaksi, dan respons baru," ujarnya.

Kamu akan merasakan bahwa pada awalnya, harus memikirkan segalanya — bagaimana bergerak, kapan harus bergerak, mengidentifikasi target dan tahu kapan harus bertindak — tetapi saat berlatih, kamu menyadari tidak lagi harus fokus pada detail.

Gerakan dan pembelajaran


Apa yang kita ketahui sekarang ialah bahwa 'stimulasi kinestetik' tidak hanya mempengaruhi perkembangan motorik dan pengembangan keterampilan tetapi juga kinerja akademik. Studi telah mengeksplorasi efek dari kedua latihan sistematis dan waktu bermain bebas atau istirahat.

"Menariknya, sementara aktivitas fisik meningkatkan prestasi akademik secara keseluruhan, itu sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan matematika," ujar Boccia.

Bermain, pengembangan keterampilan motorik, gerakan, aktivitas di luar ruangan, semua sangat penting untuk kesehatan apakah untuk usia prasekolah, remaja, atau orang dewasa. Pandemi telah mengurangi semua itu, dengan efek yang belum sepenuhnya dipahami.

Kuncitara dan isolasi sosial juga telah mengurangi aktivitas kita secara keseluruhan dan keterlibatan relasional. Meningkatnya masalah kesehatan mental yang berkorelasi menunjukkan perlunya memulihkan aspek-aspek kehidupan.

"Ekoterapi, juga dikenal sebagai terapi alam, adalah praktik berada di alam sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Aktivitas di luar ruangan, kemudian, dapat sangat membantu untuk memulihkan dan mempertahankan kesejahteraan kita, tidak peduli berapa usia kita," dia menyarankan.

Dan, mengingat apa yang diketahui tentang efek aktivitas fisik pada pembelajaran pada anak-anak, mungkin orangtua harus berinvestasi lebih banyak dalam memberikan kesempatan untuk aktivitas semacam itu bagi anak-anak.(aru)

#Parenting #Ilmu Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan