Memang tak mudah bagi orang tua saat dihadapkan dengan situasi anak mogok sekolah. Tak jarang, perilaku anak yang satu ini membuat kesal bahkan memicu amarah.
Sekolah seharusnya bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak, sebab bisa menjadi 'ruang' bagi anak untuk bersosialisasi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun, ada kalanya sekolah menjadi tempat yang menakutkan sehingga membuat anak mogok sekolah.
Baca Juga:

Ketahuilah, terdapat berbagai penyebab anak mogok sekolah. Kamu perlu mencermati berbagai kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya. Ini adalah beberapa alasan yang paling umum, yaitu:
- Anak tidak nyaman dengan lingkungan sekolahnya.
- Anak tidak memiliki teman sepermainan atau kerap mengalami perundungan di sekolah, sehingga ia menjadi takut.
- Anak kesulitan memahami pelajaran, misalnya anak sulit konsentrasi akibat penyakit tertentu, sulit melihat tulisan di papan tulis karena matanya minus, bahkan dampak kecanduan gawai.
- Orang tua kurang perhatian akibat kesibukan masing-masing, sehingga anak menganggap jika mogok sekolah maka ia akan mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.
Saat anak menunjukkan tanda penolakan, seperti mengeluh sakit, menangis, berteriak, mengunci atau bersembunyi di kamar, dan tidak mau beranjak dari tempat tidurnya menjelang jam masuk sekolah, jangan kamu langsung memarahinya. Kamu harus bersikap tenang dan mengajak berbicara mengenai alasannya enggan sekolah.
Memang tidak mudah untuk mengajak anak kembali senang bersekolah. Memaksa anak bukanlah cara yang tepat karena justru bisa membuatnya semakin menolak bersekolah.
Baca Juga:
Kecemasan Sekolah pada Anak: Penyebab, Tanda, dan Apa yang Harus Dilakukan

Ada beberapa tips yang bisa kamu coba lakukan untuk menghadapi anak yang mogok sekolah, yaitu:
Empati dan dukungan
Setelah anakmu bercerita mengenai apa penyebab ia malas bersekolah, coba lakukan pendekatan secara perlahan. Beri pemahaman kepadanya bahwa kamu akan selalu ada di sisinya.
Contohnya, saat alasan anak mogok sekolah karena ia kerap mendapatkan perundungan dari teman-temannya, kamu perlu menyikapinya dengan tenang. Berikan ia pelukan dan jelaskan bahwa apa yang dilakukan teman-temannya merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak boleh dicontoh.
Beri pemahaman bahwa tindakan tersebut bukan karena kesalahannya. Setelah itu, kamu bisa mengajarinya cara menghadapi tindakan bullying yang diterimanya. Jangan ajari ia untuk marah, tapi ajarkan ia untuk mengacuhkan tindakan yang dilakukan oleh pelaku bullying.
Komunikasi
Jika kamu melihat kemungkinan ada masalah di sekolah, luangkan waktu bertemu dengan guru atau kepala sekolah untuk membicarakan masalah tersebut. Dengan cara ini, masalah yang dihadapi anak bisa terpecahkan sehingga ia dapat mau kembali bersekolah.
Aktivitas
Tidak apa-apa bila sesekali memenuhi keinginan anak untuk tidak masuk sekolah, apalagi jika ia memang benar-benar sakit. Namun, selama anak tidak mengalami sakit dan berada di rumah pada waktu jam sekolah, jangan berikan keleluasaan bermain atau mengakses sarana hiburan.
Jika ia memang perlu tinggal di rumah saat tidak sakit, ajak ia tetap belajar. Misalnya dengan membaca buku dan melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga.
Kebutuhan sekolah
Daripada menyiapkan buku dan perlengkapan sekolah terburu-buru di pagi hari, mengajak anak untuk mempersiapkan semua perlengkapan di malam hari dapat membantunya lebih siap dan tidak terlambat ke sekolah.
Selain berbagai tips di atas, bila anak mogok sekolah akibat mengeluh atau mengalami sakit tertentu, kamu bisa memastikannya terlebih dulu. Misalnya, ketika ia merasa demam, periksa dahulu suhu tubuhnya dengan termometer. Bila ragu, kamu bisa membawanya ke dokter.
Satu hal yang pasti, orang tua harus lebih bersabar dalam menghadapi anak mogok sekolah dan telusuri lebih dulu penyebab yang mendasarinya sehingga dapat menemukan jalan keluar yang tepat. Dalam menghadapi anak mogok sekolah, jangan lupa untuk bekerjasama dengan guru dan pihak sekolah bila memang diperlukan. (DGS)
Baca Juga:
Bantu Anak Kelola Stres dan Bangun Ketahanan Diri di Sekolah