Pahami Bahaya MPASI Dini

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 25 Februari 2023
Pahami Bahaya MPASI Dini

Hindari memberikan bayi makanan padat terlalu dini. (Pixabay/5686750)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AYAH bunda pasti sudah tahu dong kalau bayi hanya boleh diberikan ASI atau susu formula hingga usianya menginjak enam bulan dan siap untuk mulai mengonsumsi makanan pendamping.

Sayangnya masih banyak orangtua yang merasa anaknya selalu kelaparan sehingga diberikan makanan lain selain ASI dan sufor sebelum waktunya.

Tak jarang sang ibu akhirnya memberikan bayi makanan berat akibat terpengaruh orang zaman dahulu yang percaya bahwa bayi rewel harus diberikan makanan berat karena lapar.

Baca Juga:

Tanda-tanda ASI dengan Kandungan Lipase Tinggi

asi
MPASI berperan sebagai nutrisi tambahan selain ASI. (Pixabay/Silviarita)

Perlu diketahui, menurut Nbcnews memberikan makanan pendamping ASI atau yang populer dengan sebutan MPASI secara dini berisiko memberikan dampak buruk bagi kesehatan si kecil. Sistem pencernaan bayi masih sangat rapuh sehingga hanya membutuhkan asupan gizi dari ASI atau susu formula.

Jika dipaksa untuk mengolah makanan padat berserat tinggi sebelum waktunya, organ-organ vital di dalam tubuh bayi berisiko rusak dan mengalami malfungsi ketika mulai tumbuh dewasa. Bayi bisa saja tak menunjukkan gejala apapun ketika diberikan MPASI terlalu dini. Tetapi siap-siap saja untuk memetik hasilnya ketika dewasa dengan timbulnya berbagai penyakit kronis.

Kurang nutrisi

Gizi terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga berusia enam bulan ada di dalam ASI atau susu formula. Baik ASI dan susu formula mampu memberikan nutrisi yang paling dibutuhkan bayi tanpa merusak organ-organ vital di dalam tubuhnya karena mudah diserap dan dicerna oleh sistem metabolisme bayi.

Makanan padat yang diberikan terlalu dini kepada bayi belum tentu dapat memenuhi nutrisinya dengan optimal sehingga berisiko mengalami kurang gizi atau bahkan stunting.

Baca Juga:

Busui, Ketahui Kecukupan ASI untuk Kebutuhan Bayi

asi
Pemberian MPASI terlalu dini dapat menyebabkan penyakit tertentu. (Pixabay/Derneuemann)

Perkembangan otak terhambat

Karena tidak mendapatkan nutrisi yang tepat melalui ASI ataupun susu formula, akhirnya si kecil mengalami kesulitan belajar di sekolah. Seribu hari pertama anak sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari ayah dan bunda.

Tak hanya memerlukan stimulasi melalui mainan edukasi atau kurikulum bayi sampai ia usia siap masuk sekolah. Orangtua wajib memerhatikan apa yang perlu dikonsumsi bayi hingga ia menginjak usia tepat untuk mendapatkan MPASI.

Penyakit kronis

Bayi bisa saja tak menunjukkan gejala kerusakan organ saat diberikan MPASI dini karena organ yang mengalami kerusakan masih terus berusaha bekerja secara optimal.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu ketika sudah tumbuh dewasa organ yang rusak sedikit demi sedikit tersebut akhirnya kewalahan dan mengalami malfungsi. Penyakit kronis pun mulai berdatangan dan tak jarang mematikan hingga mampu meregang nyawa. (Mar)

Baca Juga:

Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI

#Kesehatan #ASI
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan