OpenAI Luncurkan ChatGPT Enterprise untuk Bisnis


OpenAI meluncurkan ChatGPT Enterprise untuk kebutuhan bisnis. (Foto: Pexels/Hatice Baran)
OPENAI punya 'mainan' baru. Mereka meluncurkan ChatGPT Enterprise untuk keperluan bisnis. "Kami percaya AI dapat membantu dan meningkatkan setiap aspek kehidupan kerja kita dan membuat tim menjadi lebih kreatif dan produktif," tulis Chat GPT dalam sebuah kiriman blog pada Senin, 28 Agustus 2023.
"Hari ini menandai langkah lain menuju asisten AI untuk pekerjaan yang membantu tugas apa pun, disesuaikan untuk organisasi, dan melindungi data perusahaan," lanjut kiriman itu.
Akhir-akhir ini, banyak perbincangan tentang bagaimana artificial intelligence/kecerdasan buatan (AI) akan mengubah berbagai industri secara masif. OpenAI jelas ingin menjadi yang terdepan dalam melakukan perubahan tersebut.
Versi terbaru dari chatbot menjanjikan privasi dan keamanan data yang lebih baik serta waktu respons yang lebih cepat dan opsi penyesuaian konten yang lebih besar. Versi chatbot ini juga dikatakan cukup baik dalam analisis data, yang telah menjadi salah satu elemen platform yang paling banyak digunakan.
Baca juga:
OpenAI Bentuk Tim Khusus untuk Kontrol AI 'Superintelligent'

Akhir-akhir ini banyak perbincangan tentang bagaimana AI akan mengubah berbagai industri secara masif. (Foto: Pexels/Matheus Bertelli)
Namun, tidak jelas berapa banyak uang yang harus pengguna keluarkan untuk mengakses fitur Enterprise. Pada situs webnya, OpenAI hanya memiliki sebuah tombol yang bertuliskan, "Hubungi bagian penjualan."
Tampaknya platform ini akan diberi harga berbeda untuk ukuran bisnis yang berbeda. Enterprise mengikuti dua versi chatbot sebelumnya. Pertama, versi asli ChatGPT yang gratis untuk semua orang, tetapi dianggap sebagai aset bisnis yang kurang optimal.
Dan kedua, ChatGPT Plus yang diluncurkan pada bulan Februari dan merupakan versi langganan chatbot dengan biaya USD 20 atau kurang lebih Rp 300 ribu per bulan. Layanan yang akan memberikan pengalaman lebih berkualitas tinggi kepada pengguna dan akses ke fitur-fitur tambahan.
Baca juga:

Fitur Enterprise sekarang tampaknya sedang membangun apa yang dimulai oleh Plus, dan juga jelas mencoba untuk mengisi beberapa celah dalam UX yang sebelumnya telah dikritik oleh perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan teknologi terkenal ini membutuhkan uang. Sejauh ini, perusahaan telah mendapatkan ketenaran di seluruh dunia dengan peluncuran platform kecilnya yang luar biasa.
Namun, produk ini tidak akan bernilai banyak dalam jangka panjang jika OpenAI tidak dapat menemukan cara untuk mendapatkan beberapa dolar. (aqb)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem

Ngerinya Xiaomi 17 Pro, Punya 'Layar Belakang Ajaib' dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Pro Kalahkan Vivo X200 Ultra di DxOMark, Masuk 3 Besar Kamera Smartphone Terbaik

Xiaomi 17 Resmi Meluncur, Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000mAh

Bodi iPhone 17 Pro Alami Masalah 'Scratchgate', Lagi Ramai Jadi Perbincangan

Pemerintah Pacu Regulasi AI, Rancangan Perpres Ditargetkan Selesai September 2025

Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
