Oleh-Oleh Perjalanan Bintang Indrianto dalam Sebuah Album

Febrian AdiFebrian Adi - Minggu, 26 Februari 2023
Oleh-Oleh Perjalanan Bintang Indrianto dalam Sebuah Album
Bintang Indirianto rilis album terbaru 'Bintang Indrianto’s Blue Fire Project'. (Foto: Dok/demajors)

BINTANG Indrianto sohor sebagai pembetot bass yang banyak mengeksplorasi bunyi-bunyian khas Indonesia. Sejak pandemi hingga awal tahun 2023, dia telah merilis 35 rekaman single. Sesuatu yang tak biasa bagi seorang musisi yang identik dengan jazz. Jumlah single itu juga cukup untuk jadi album. Dan itulah yang dia lakukan baru-baru ini.

Bintang akhirnya resmi merilis album terbaru bertajuk Bintang Indrianto’s Blue Fire Project, Jumat (24/2). Rilis di bawah naungan label demajors, ke-35 trek tersebut jadi bagian dari perjalanan Bintang mengunjungi berbagai pelosok.

“Semuanya dihasilkan dari perjalanan. Saya merespon setiap pelosok yang sudah ditelusuri. 35 trek itu jalannya beda-beda. Ada yangke Padang, Banyuwangi, Bromo. Masing-masing menghasilkan bunyi yang berbeda,” jelas Bintang dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Kamis (23/2).

Baca juga:

Barasuara Visualkan Lagu 'Merayakan Fana'

Bintang menuturkan bahwa dia begitu terinspirasi oleh fenomena api biru di kawah Ijen. Pada pertengahan tahun lalu, dia sempat merilis trek berjudul "Blue Fire" sebagai NFT. Inspirasi yang sama menghasilkan proyek musik terbaru, Blue Fire Project.

Blue Fire Project bisa ada karena Jazz Gunung. Selama empat tahun saya ada di lingkungan event tersebut. Ketika kebagian untuk event yang di Ijen, Banyuwangi, saya merasa rugi kalau tidak berkolaborasi dengan musisi tradisi setempat,” cerita Bintang.

Produksi rekaman dilakukan secara swadaya oleh Bintang di kawasan sanggraloka Jiwa Jawa, di lereng gunung Ijen. Tepatnya di beberapa kamar dan ruang terbuka area yang dikenal sebagai tempat perhelatan Jazz Gunung itu.

Baca juga:

Gulungan Ombak The Panturas Sukses Terjang Tangerang

“Di sana juga ada pendopo dan padepokan tari, budaya lokal begitu kuat. Beberapa komposisi, seperti "Gandrung Sewu", "Precet", "Blue Klung" dan "Kawah Ijen" sebenarnya sepaket dengan tarian,” jelas Bintang.

“Gandrung Sewu” yang juga menjadi fokus trek dari album ini terinspirasi dari keindahan Seribu Patung Manusia Menari Gandrung. Tari Gandrung adalah tarian khas Banyuwangi yang mengekspresikan rasa syukur pascapanen, yang tersebar di area persawahan Taman Gandrung Terakota, yang menjadi bagian dari Jiwa Jawa.

Berbagai instrumen khas musik Banyuwangi yang hadir dalam rekaman dimainkan oleh salah satu talenta musik setempat bernama Andori.

“Andori itu perwakilan pekerja seni tradisi di sana, ia amat berbakat. Tidak sekadar bermain musik, ia juga piawai membuat instrumen,” tutup Bintang. (far)

Baca juga:

Tuan Tigabelas dan Yacko Siap Tampil di Dua Festival Internasional Sekaligus

#Musik #Musik Indonesia #Musisi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan