KETIKA pasukan Rusia menggempur kota dengan artileri dan serangan udara, staf di museum utama di Kharkiv berlomba-lomba menyelamatkan karya seni yang tak ternilai harganya, banyak di antaranya karya seniman Rusia.
Bangunan indah yang megah itu masih berdiri, tidak seperti beberapa bangunan lain di Kharkiv, tetapi jendela-jendelanya telah hancur karena ledakan, semen dan debu menutupi lantai dan jalan-jalan di sekitarnya tertutup puing-puing.
"Ada lebih dari 25.000 item dalam koleksi kami," kata Maryna Filatova, kepala departemen seni asing di Kharkiv Art Museum. Dia menambahkan, museum itu adalah salah satu yang terbesar dan paling berharga di negara itu.
"Sungguh ironi nasib bahwa kita harus menyelamatkan seniman Rusia, lukisan karya seniman Rusia dari serangan negara mereka sendiri. Ini hanyalah barbarisme," katanya kepada Reuters, Rabu (9/3).
Baca juga:
Sean Penn Curhat Selama di Ukraina dan Melintasi Perbatasan Polandia

Moskow meluncurkan apa yang disebut sebagai 'operasi militer khusus' ke Ukraina pada 24 Februari untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menyingkirkan apa yang dikatakannya sebagai nasionalis berbahaya di Kyiv. Pihak Rusia membantah menargetkan warga sipil.
Ukraina dan sekutunya menyebut tindakan Rusia sebagai invasi brutal yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.
Di seluruh Ukraina, jutaan orang telah melarikan diri dari pertempuran sementara lebih banyak lagi yang tinggal untuk melawan pasukan Rusia yang datang menginvasi. Selain kehidupan dan infrastruktur, beberapa mencoba menyelamatkan budaya dan sejarah Ukraina.
Baca juga:
Idina Menzel Beri Dukungan untuk Gadis Ukraina yang Nyanyikan Lagu 'Frozen' dari Bunker

Di Odessa, di pantai selatan, sebuah monumen untuk Duc de Richelieu, seorang gubernur kota pada awal abad ke-19, telah dilindungi oleh karung pasir yang ditumpuk di sekitar alas dan patung setinggi bahunya.
Salah satu karya paling berharga di museum Kharkiv adalah versi karya mengesankan dari pelukis terkenal Rusia Ilya Repin yang disebut "Balasan dari Cossack Zaporozhian", yang telah diturunkan dari dinding dan siap untuk disimpan.
"Pada dasarnya, itu tidak boleh dipindahkan," kata Filatova tentang lukisan itu. "Setiap gerakan harus dihindari. Kami memperlakukannya dengan sangat hati-hati. "Dia berbicara di antara galeri yang kosong dan dingin di mana beberapa gambar masih tergantung dan yang lain disandarkan ke dinding, menunggu untuk disimpan.
Filatova dan rekan-rekannya merasa lega karena koleksinya, yang mencakup karya pelukis dan pembuat grafis Jerman Albrecht Duerer dan master Belanda, tetap utuh.
Namun, dengan jendela yang pecah, tidak mungkin untuk mengontrol suhu dan kelembapan di dalam galeri. "Kerusakan nyata hanya akan bisa kita nilai di masa damai, saat tenang," ujarnya.
"Para pekerja, wanita yang masih berada di kota, kami akan bekerja dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan semuanya. Kami menurunkan lukisan-lukisan itu dan akan menyembunyikannya. Kami melakukan yang terbaik untuk melestarikannya," kata Filatova, tanpa menyebutkan di mana tempat persembunyian itu. (aru)
Baca juga: