KESEHATAN anak-anak bergantung pada orangtua yang sehat. Mona Ratuliu, presenter sekaligus selebritis, percaya prinsip ini. Menurut Mona, pola hidup sehat orangtua bisa menjadi contoh bagi putra-putrinya.
"Aku sendiri menyadari bahwa kesehatan keluarga itu berawal dari orang tua yang sehat. Dan pasti yang perlu menciptakan gaya hidup sehat itu dari ibunya," kata Mona kepada merahputih.com saat acara HUT 50 Tahun Prodia, Selasa (24/1), di Menteng, Jakarta.
Itulah sebabnya Mona mulai pilih-pilih makanan yang baik untuk kesehatan. Dirinya mulai kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula, fokus pada makanan utama, dan hanya menyediakan makanan dan cemilan sehat di rumah.
"Kalau dulu suka nyetok cemilan-cemilan yang enggak sehat sekarang sudah mulai dikurangi dan dibatasi," ucap Mona.
Baca juga:

Mona mengaku tak sekadar fokus untuk kesehatan diri sendiri, tapi juga mulai ingin menularkan pola hidup sehat ke anak-anaknya. "Supaya sejak masih kecil anak-anak sudah bisa mengonsumsi makanan sehat," bebernya.
Seiring bertambah dewasa, kesehatan menjadi tanggung jawab diri seseorang sepenuhnya. Orang harus bisa menjaga pola hidup sehat agar tidak menyesal di kemudian hari. Hal itulah yang kemudian menjadi prinsip hidup Mona.
Menginjak usia 40 tahun, Mona lebih perhatian pada urusan kesehatan daripada tahun sebelumnya. Baginya, menjaga pola hidup sehat adalah kewajiban. "Menurutku enggak ada tawar menawar ya. Sibuk enggak sibuk harus sehat," tegasnya
Kendati demikian, Mona tidak ingin terlalu ketat pada anak-anaknya. Dalam kesempatan-kesempatan khusus seperti saat jalan-jalan atau menghadiri ulang tahun kerabat, ia akan membiarkan anaknya memakan apa saja yang diinginkan.
"Enggak mungkin lah lagi jalan-jalan ke mal atau lagi ke pesta ulang tahun mereka dibatas-batasi. Kasihan. Kalau di luar, lebih fleksibel. Cuma di rumah emang kita enggak sediain makanan-makanan itu," tukas Mona.
Mona begitu peduli dengan kesehatan anak-anak dan orangtuanya. Dia melakukan berbagai upaya demi keluarga tercinta. Mulai dari menyediakan makanan sehat hingga general check-up secara rutin.
Kebiasaan general check-up di laboratorium klinis rupanya sudah menjadi kebiasaan Mona sejak awal menikah. "Dulu waktu hamil, dokter merekomendasikan aku untuk tes tokso. Jujur bingung, 'hah tes dimana?'" kisahnya.
Baca juga:

Namun pada akhirnya, itu menjadi kebiasaan yang ia lakukan secara berkala. Selain untuk diri sendiri, Mona juga mengecek kesehatan orangtua dan anaknya secara rutin.
"Ibuku ada diabetes, jadi tiap bulan rutin kontrol. Terus anakku, Numa, juga waktu itu pernah cek saat dicurigai hipotiroid oleh DSA-nya (Dokter Spesialis Anak-Red.)," jelas Mona.
Namun, membawa anak-anak untuk melakukan pemeriksaan laboratorium bukan perkara mudah. Rangkaian pemeriksaan kerap kali menimbulkan ketakutan pada anak.
Belum lagi lamanya waktu tentu membuat mereka bosan. "Bawa mereka untuk vaksin aja susahnya minta ampun. Apalagi untuk tes lab itu bukan perkara mudah," ucap Mona.
Lalu bagaimanakah cara Mona untuk memastikan anak-anaknya mau melakukan general check-up tanpa paksaan? Ia coba mencari opsi laboratorium yang ramah anak dan tenaga profesional. "Setidaknya begitu masuk ruangan anak-anak enggak gemetaran," ujar Mona. (via)
Baca juga: