Mojie Ringo, Teknik Membuat Karya Seni dengan Sinar Matahari

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 27 Mei 2021
Mojie Ringo, Teknik Membuat Karya Seni dengan Sinar Matahari
Mojie Ringo, teknik membuat karya seni dengan tenaga matahari (foto: odditycentral)

MEMBUAT sebuah karya seni dengan cat atau alat pahat mungkin sudah umum diketahui, tapi pernahkah kamu mendengar sebuah karya seni dengan kekuatan matahari?.

Di Jepang ada sebuah teknik membuat karya seni bernama 'Mojie Ringo'. Teknik tersebut memanfaatkan kekuatan matahari untuk membuat apel, yang dihias dengan indah tanpa menggunakan bahan kimia apa pun.

Baca Juga:

Mengintip Karya Seni Jalanan Terindah di Prancis

teknik mojie ringo sudah mulai jarang digunakan (Foto: instagram@seedydirtysunny)

Selama ratusan tahun, petani apel di Japan’s Aomori Prefecture, menciptakan Apel yang menakjubkan dengan menggunakan teknik Mojie Ringo.

Prosesnya cukup sederhana, karena pada dasarnya teknik tersebut menghilangkan apple dari sinar matahari untuk jangka waktu tertentu, kemudian menerapkan stensil untuk memastikan beberapa bagian kulit apel tetap berubah warna.

Biasanya, Apel Mojie Ringo sering dihiasi dengan pesan serta simbol keberuntungan dan kemakmuran. Apel tersebut biasanya diberikan sebagai hadiah.

Apel yang paling cocok untuk Mojie Ringo, yakni varietas apel besar seperti Mutsu atau Stark Jumbo. Karena, memberikan lebih banyak luas permukaan untuk desain yang rumit.

Biasanya persiapan Mojie Ringo dimulai pada bulan Januari, dengan operasi pemangkasan agar tanaman menerima banyak sinar matahari.

Baca Juga:

Mengintip Lukisan Tubuh Mengagumkan Karya Seniman Gesine Marwedel

buah
Kreasi yang sudah hidup sejak zaman lampau. (Foto: ringodaigaku)

Kemudian, petani menggunakan tongkat berbulu untuk menyerbuki setiap bunga pohon apel dengan tangan. Setelah buah mulai terbentuk, buah ditutup dengan kantong plastik berlapis-lapis, agar terlindung dari hama dan sinar matahari.

Menjaga apel tetap 'dalam kegelapan' dalam jangka waktu yang lama, maka akan meningkatkan fotosensitifitasnya. Jadi ketika kantung plasting dibuka, buah akan memproduksi antosianin, komponen yang mengubah kulit menjadi merah.

Selama tahan akhir proses Mojie Ringo, stensil diaplikasikan pada permukaan apel, untuk memastikan bahwa hanya kulit di sekitar stensil yang berubah menjadi merah.

Kemudian stensil dilepas untuk mengekspos kulit yang hampir putih di bawahnya. Dalam hal ini stensil harus fleksibel, karena buah akan terus tumbuh.

Baca Juga:

Tato Elektronik, Kemajuan Teknologi dalam Body Art dan Kesehatan

Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, menurut perjalanan budaya, teknik Mojie Ringo disempurnakan oleh petani Aomori Haruo Iwasaka, putra dari Chisato Iwasaki. Dia dikenal sebagai salah satu seniman apel paling berbakat.

Kendati teknik Mojie Ringo terlihat cukup mudah, teknik ini membutuhkan banyak kerja keras serta kesabaran dalam waktu yang lama. Tapi, upaya keras tersebut tak sepadan dari sudut pandang ekonomi.

Itulah mengapa tradisi tersebut perlahan-laham mulai memudar. Hanya sedikit kebun buah di Aomori yang menghasilkan buah yang menarik perhatian tersebut.

Selain di Jepang, rupanya teknik Mojie Ringo juga sangat populer di Tiongkok serta negara-negara Asia lainnya, tapi dengan nama 'tato apel'.

Nah, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membuat karya seni dengan teknik Moji Ringo? (Ryn)

Baca Juga:

Mengintip Karya Seni Lukis Unik dari Anggur Merah

#Buah #Buah Apel #Viral #Karya Seni Unik
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan