MATA mendapat begitu banyak perhatian sehingga menginspirasi puisi dan lagu. Tentu saja, kamu mengandalkan mata bukan untuk sekadar penampilan. Memiliki penglihatan yang bagus penting untuk tugas sehari-hari seperti mengemudi, mengetik, dan membaca, belum lagi menikmati karunia untuk dapat melihat semua hal indah di sekitarmu.
Namun seiring waktu, mata bisa menjadi buram, berair, iritasi, atau mengecil. Penting untuk merawat mata sepanjang hidup, tetapi ada banyak kesalahpahaman tentang bagaimana cara melakukannya. Untuk melihat sesuatu dengan jelas, kamu harus memisahkan fakta dari fiksi.
Berikut mitos paling umum tentang kesehatan mata, menurut para ahli seperti dirangkum Prevention.com (30/8).
Baca Juga:
Sering Dianggap Sepele, 5 Hal ini Bisa Sebabkan Kerusakan Mata
Mitos #1: Menatap Layar Sepanjang Hari akan Merusak Mata

Tidak perlu khawatir, semua jam kerja dan Zoom tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Cahaya biru dari perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet tidak cukup terang untuk menyebabkan kerusakan permanen. Menurut Chris Easley, OD, dari Milan Eye Center di Alpharetta, Georgia, AS, yang dapat dilakukan cahaya itu dalam jangka pendek adalah membuat mata lelah dan kering. Kedua kondisi tersebut sangat dapat diobati.
Alasan mata mengering setelah waktu layar adalah bahwa "menatap objek terdekat untuk waktu yang lama mengurangi tingkat kedipan," kata Easley. Ini juga melelahkan otot mata. Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa 90 persen dari mereka mengalami gejala computer vision syndrome (CVS), yaitu kelelahan mata, mata kering, sakit kepala, setelah dua jam menatap layar. Untuk memerangi CVS, berkediplah lebih sering, perbarui resep kacamata atau lensa kontak, dan istirahatkan mata secara teratur agar dapat fokus kembali.
Mitos #2: Jika Kemampuan Pengelihatan Tidak Berubah, Tidak Perlu Cek Mata

Masalah seperti glaukoma, degenerasi makula, dan retinopati diabetik dapat menyerang tanpa gejala, kata Raman Bhakhri, OD, seorang profesor di Illinois College of Optometry di Chicago, AS. Ketiga masalah mata ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang menyebabkan kehilangan penglihatan atau terkadang kebutaan total. Diagnosis lebih awal berpotensi menghentikan atau menunda kerusakan.
Baca juga:
Pemeriksaan mata juga memberikan petunjuk tentang kesehatan pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat yang dapat menjadi tanda peringatan masalah seperti tumor otak, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Dapatkan pemeriksaan mata yang komprehensif setidaknya setiap dua tahun antara usia 40 dan 64, dan setiap tahun setelah kamu berusia 65 tahun atau jika kamu memiliki faktor risiko seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau riwayat penyakit mata pribadi atau keluarga.
Mitos #3: Wortel dapat Meningkatkan Penglihatan

Kamu tidak akan dapat melihat dalam kegelapan tidak peduli berapa banyak menyantap wortel. Penelitian menunjukkan bahwa karotenoid (zat gizi mikro yang baik dalam wortel) dapat mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula, tapi tidak ada makanan yang benar-benar akan meningkatkan penglihatan. Demikian menurut Easley.
Makanan yang menyehatkan mata pun tidak terbatas pada wortel: Brokoli, sayuran hijau, bayam, labu musim panas, dan kacang polong kaya akan vitamin antioksidan seperti C dan E dan pigmen tumbuhan seperti lutein dan zeaxanthin, yang semuanya membantu menjaga kesehatan mata. Peneliti dari University of Georgia di Athena juga menemukan bahwa karotenoid dapat mengurangi stres mata akibat silau dan cahaya terang. Dan Easley mencatat bahwa asam lemak omega-3 (dalam salmon, cod, tuna, dan halibut) juga penting untuk kesehatan mata yang baik.(aru)
Baca Juga: