Sains

Misteri Berlian dari Angkasa Luar Terungkap

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 20 September 2022
Misteri Berlian dari Angkasa Luar Terungkap

Batu yang disebut lonsdaleite itu memiliki kekerasan dan kekuatan yang melebihi berlian biasa. (Foto: Unsplash/@ling_gigi)

Ukuran:
14
Audio:

SETELAH sekian lama para ilmuwan telah memperdebatkan keberadaannya, telah muncul sedikit petunjuk. Sekarang, para peneliti telah mengkonfirmasi keberadaan berlian angkasa luar yang sebelumnya ditemukan di permukaan bumi.

Batu yang disebut lonsdaleite itu memiliki kekerasan dan kekuatan yang melebihi berlian biasa. Menurut penelitian terbaru, mineral langka tersebut tiba di Bumi melalui meteorit.

Terungkap pula lebih jauh tentang proses kimia alami yang para ilmuwan percaya menjadi pembentuk lonsdaleite dan dapat menginspirasi cara untuk memproduksi komponen industri yang sangat kuat. Demikian dikatakan dalam penelitian di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (12/9).

Penemuan mulai terungkap ketika ahli geologi Andy Tomkins yang juga merupakan seorang profesor di Monash University, Australia mulai melakukan pengkategorian meteorit. Dia menemukan jenis berlian 'rusak' yang aneh dari batu angkasa luar yang ditemukan di Afrika Barat Laut, kata rekan penulis studi Alan Salek, seorang mahasiswa doktoral dan peneliti di RMIT University, Australia.

Salek mengatakan, Tomkins berteori, meteorit yang mengandung lonsdaleite itu berasal dari mantel planet kerdil yang ada sekitar 4,5 miliar tahun cahaya.

"Planet kerdil itu kemudian ditabrak asteroid secara dahsyat, melepaskan tekanan dan mengarah pada pembentukan berlian yang benar-benar aneh ini," tambah Salek seperti dilansir CNN (16/9).

Baca juga:

NASA Temukan 'Pintu Misterius' di Mars

Replikasi dalam industri

Misteri Berlian dari Angkasa Luar Terungkap
Jenis berlian 'rusak' yang aneh itu berasal dari batu ruang angkasa yang ditemukan di Afrika Barat Laut. (Foto: RMIT University)

Menurut profesor geologi dan geokimia Paul Asimow di California Institute of Technology, AS, dengan metode mutakhir dan kemungkinan untuk masa depan, penemuan ini menarik. Asimow tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Tim mampu menganalisis meteorit dengan bantuan mikroskop elektron dan teknik sinkrotron canggih, yang membangun peta komponen objek luar angkasa, termasuk lonsdaleite, berlian, dan grafit.

Berlian lonsdaleite, menurut Asimow, dapat terbentuk dalam tiga cara. Bisa melalui tekanan dan suhu tinggi dalam jangka waktu yang lama, begitulah berlian terbentuk di permukaan bumi; kejutan tabrakan hypervelocity meteor; atau pelepasan uap dari pecahan grafit yang akan menempel pada pecahan berlian kecil yang membentuknya.

"Alam telah memberi kami proses untuk mencoba dan mereplikasi dalam industri," kata Tomkins dalam rilis berita yang diterima CNN.

"Kami berpikir bahwa lonsdaleite dapat digunakan untuk membuat suku cadang mesin yang sangat kecil dan sangat keras jika kami dapat mengembangkan proses industri yang mendorong penggantian suku cadang grafit pra-bentuk oleh lonsdaleite," jelasnya.

Baca juga:

Teleskop Terbesar di Inggris Tayangkan Gambar Angkasa Luar

Misteri Berlian dari Angkasa Luar Terungkap
Berlian lonsdaleite dapat terbentuk dari kejutan tabrakan hypervelocity meteor. (Foto: freepik/kjpargeter)

Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi bit mineral pada 1967, tetapi ukurannya sangat kecil, sekitar 1 hingga 2 nanometer. Ukuran tersebut 1.000 kali lebih kecil dari apa yang ditemukan dalam penemuan terbaru, kata Salek.

Menemukan sampel yang lebih besar telah menunjukkan bahwa lonsdaleite bukan hanya anomali dari berlian lain, kata Asimow.

Berlian biasa, seperti yang teerdapat pada perhiasan, terbuat dari karbon dan memiliki struktur atom kubik, kata Salek. Sebagai bahan paling keras yang dikenal sampai sekarang, mereka juga digunakan dalam pembuatan. Lonsdaleite juga terbuat dari karbon, tetapi memiliki struktur heksagonal yang tidak biasa.

Para peneliti telah menemukan model untuk struktur lonsdaleite sebelumnya, dan mereka berteori bahwa struktur heksagonal dapat membuatnya hingga 58 persen lebih keras daripada berlian biasa, kata Salek.

Tingkat kekerasan ini dapat membuat berlian ruang angkasa yang langka menjadi sumber daya yang berharga untuk aplikasi industri, jika para ilmuwan dapat menemukan cara untuk menggunakan metode produksi baru untuk membuat mineral yang cukup besar. (aru)

Baca juga:

NASA Makin Fokus Meneliti UFO

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan