Hanya 8,8 Gram, Ming LW.01 Jadi Arloji Paling Ringan di Dunia


Ming LW.01 jadi jam tangan paling ringan di dunia, tak sampai 10 gram. (Foto: Ming Thein)
MEREK yang dikenal dengan nama Ming Thein tampaknya telah mencapai prestasi luar biasa dengan pengumuman seri arloji baru mereka yang diberi nama Ming LW.01, berasal dari 'Special Projects Cave'.
Dengan bobot yang sangat ringan, yaitu sekitar 8,8 gram untuk versi manual dan 10,8 gram untuk versi otomatis, Ming dengan yakin mengklaim bahwa ini adalah jam tangan mekanis paling ringan di dunia, seperti diwartakan Hodinkee.
Mereka memiliki keyakinan yang kuat terhadap klaim ini, walaupun batasan teknisnya belum sepenuhnya bisa dipastikan. Tetapi, klaim itu mungkin benar, mengingat jam tangan paling ringan di dunia yang terakhir diketahui adalah Richard Mille RM 27-01 Rafael Nadal dengan bobot 19 gram.
LW.01M dan LW.01A ditenagai oleh mesin ETA 2000.M1 yang telah dimodifikasi oleh Schwarz-Etienne khusus untuk Ming. Pilihan itu dibuat untuk menghasilkan jam tangan yang sangat tipis dalam rangka merayakan ulang tahun keempat merek itu.
Baca juga:
Arloji Edisi Terbatas Gunakan Suku Cadang Asli Lamborghini Miura

Namun, tujuan awal tersebut berubah menjadi tantangan untuk menciptakan jam tangan yang sangat ringan. Ming mengklaim bahwa jam tangan ini adalah jam tangan mekanis paling ringan di dunia saat ini, meski perjalanannya penuh dengan pengujian dan eksperimen metalurgi yang memakan waktu bertahun-tahun.
Ming LW.01 adalah jam tangan yang mirip dengan jam tangan Ming lainnya dalam hal bentuk kasing nan khas, dengan kristal yang memiliki tanda-tanda interval lima menit dan pelat jam safir gelap. Namun, ada sesuatu yang berbeda pada jam tangan ini.
Untuk mengurangi beratnya, Ming telah menghilangkan pelat jam tradisional dan membuat cetakan gradien pada permukaan kristal untuk menyembunyikan mesin jam.
Cetakan itu menciptakan 'pola interferensi' yang terdiri dari pola positif di bagian atas cakram dan pola negatif di bagian bawah kristal. Hasilnya adalah tampilan pusat yang berkedip-kedip seperti bintang untuk menunjukkan bahwa mesin jam masih berjalan.
Baca juga:
3 Kesalahan Umum dalam Dunia Arloji

Thein, pendiri Ming Thein, mengatakan bahwa tampilan berkedip ini adalah elemen kunci dan mengatakan, "Jam tangan ini sangat ringan, sehingga hampir tidak mungkin untuk percaya bahwa jam ini benar-benar sedang berjalan." Pola tersebut memberikan keyakinan bahwa jam tangan ini benar-benar sedang beroperasi.
MING LW.01 memiliki kombinasi cincin 'dial' dan dudukan mesin jam berbentuk topi yang sangat tipis, yaitu hanya 0,5 mm di beberapa area tetapi lebih tebal dengan penyangga dan tonjolan di tempat lain untuk menjaga kekuatan.
Konstruksi itu didukung dari belakang oleh kerangka dengan penyangga 3D untuk menambah kekuatan dan kekakuan. Material yang digunakan adalah paduan AZ31 Magnesium-Aluminium-Zinc-Manganese dari Smiths High Performance yang lebih ringan daripada karbon.
Bahan itu juga lebih mudah diproduksi dibandingkan dengan pencetakan 3D berongga, dan juga tahan lama. Sebagai pengganti kristal safir yang umumnya digunakan, Ming memilih untuk menggunakan kristal bukan safir, yaitu Corning Gorilla Glass 6 yang telah mengalami perlakuan pengerasan ringan. (waf)
Baca juga:
Seiko x Honda Hadirkan Arloji Edisi Spesial Motor Super Cub
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
