Kesehatan

'Mild Stimulation' Tingkatkan Peluang Kehamilan Lebih Besar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 17 November 2023
'Mild Stimulation' Tingkatkan Peluang Kehamilan Lebih Besar

Mild Stimulation meningkatkan peluang kehamilan. (Foto: Unsplash/Suhyeon Choi)

Ukuran:
14
Audio:

PROGRAM kehamilan In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung kini bisa lebih manjur. Kato Ojin Fertility Center mengembangkan IVF agar peluang kehamilan lebih besar melalui program Mild Stimulation.

Mild Stimulation diklaim memiliki keberhasilan kehamilan yang lebih besar, dengan persentase 60-70 persen lebih tinggi dengan angka rata-rata IVF pada umumnya yang hanya 30-40 persen. Terobosan terbaru ini memaksimalkan kualitas sel telur dan embrio yang dilihat bukan dari jumlah aktif, melainkan kualitasnya.

Baca Juga:

Hormon Kehamilan Bawa Perubahan pada Rambut Hitam

Selain itu, metode ini juga meminimalkan obat selama stimulasi ovarium dan pengambilan sel telur, agar mengurangi risiko kesehatan dan ketidaknyamanan yang disebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium. Waktu tunggu antar siklus juga lebih singkat dan biayanya lebih ringan pada program ini.

Rina memaparkan beberapa kebaruan program IVF ala Kato dari program IVF konvensional. (Foto: merahputih.com/Zulthan Vigilio)

“Metode ini merupakan Natural Cycle Treatment, sehingga aman untuk para perempuan yang sedang mengikuti program hamil. Selain itu, dosis obat yang digunakan juga sangat minim,” ujar CEO Kato Ojin Fertility Rina Laurentie Sindunata, pada konferensi pers di Graha Binakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/11).

Stimulasi yang minim bertujuan untuk mengurangi dosis penggunaan obat, agar stimulasi indung telur yang cukup tinggi tetap bisa mempertahankan keberhasilan perkembangan embrio dan kehamilan. Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggi bertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil. Namun, hal ini malah dapat menimbulkan berbagai efek samping dan komplikasi.

“Stimulasi minimal dikenal sebagai IVF siklus natural, yang menggunakan obat dosis rendah bahkan sama sekali tidak menggunakan obat. Metode ini dilakukan dengan pemantauan siklus menstruasi alami perempuan untuk mengambil satu atau beberapa sel telur yang diproduksi secara alami. Tujuan utama metode ini mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium,” kata Medical Director Kato Ojin Fertility Center dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG, SubSp.FER yang juga hadir di kesempatan tersebut.

Baca Juga:

Nanas Bisa Cegah Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Sebelum melakukan Mild Stimulation, pastikan terlebih dulu apakah kesehatan kandungan kamu memang membutuhkan cara ini untuk mendapatkan kehamilan. Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center dr. Muhammad Fadli, Sp.Og mengatakan apabila pasangan rutin melakukan hubungan intim tapi belum bisa mendapatkan kehamilan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kesehatan kandungan untuk menentukan apakah membutuhkan Mild Stimulaton atau tidak.

dr. Fadli menghimbau para pasutri yang belum ‘isi’ namun rutin berhubungan dan sudah menginjak satu tahun pernikahan agar segera konsultasi. (Foto: merahputih.com/Zulthan Vigilio)

“Jika kamu sudah satu tahun menikah, rutin seminggu tiga kali melakukan ‘hubungan’ dan belum diberi momongan, sudah sewajarnya untuk memeriksakan kualitas kandungan kamu," kata Fadli melengkapi presentasi Rina mengenai kapan diperlukannya seseorang melakukan Mild Stimulation.

“Untuk cek kualitas tidak bisa bertumpu pada perempuan, justru yang utama kita harus cek dari kualitas sperma, karena pada dasarnya anak tidak akan terbentuk kalau tidak ada peran dari sperma pria,” tambahnya.

Bagi kamu para pejuang garis dua, jika sedang mempersiapkan diri mengikuti program kehamilan, sebaiknya ubah pola hidup kamu agar lebih baik mulai dari sekarang. Lakukan diet sehat, olahraga teratur, penurunan berat badan, dan mengelola stres. (zvw)

Baca Juga:

Mitos Seputar Kehamilan yang Harus Dihentikan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan