Mengungkap Rahasia di Balik Tekstur Permen Gummy

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 04 Juni 2023
Mengungkap Rahasia di Balik Tekstur Permen Gummy

Tingkat kekerasan gummy tidak dipengaruhi oleh jumlah pati_freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA permen favoritmu adalah jenis gummy yang memiliki warna bening dan tekstur kenyal dengan wangi buah-buahan, kamu tidak sendiri. Banyak para sweet tooth juga menyukai manisan jenis ini.

Lantas, apa daya tarik dari permen jenis ini? Mengutip Science Daily, daya tariknya bukan ada di rasa, melainkan teksturnya. Menggigit permen yang keras atau sudah basi memang tidak menyenangkan, meskipun masih memberikan rasa manis. Kualitas permen gummy tergantung pada formulasi dan cara penyimpanannya yang akan memengaruhi interaksi molekul dalam permen tersebut.

Baca Juga:

Beda Asal-Usul Whiskey dan Whisky

“Bagian yang paling inovatif dalam penelitian kami adalah mengkaji tekstur permen gummy dengan mengestimasi jarak rata-rata crosslink menggunakan seberapa keras tekstur gummy yang diperoleh dari analisis profil tekstur," kata Suzan Tirek, salah satu penulis penelitian.

Yang paling penting dari permen gummy adalah teksturnya_freepik

Sebuah penelitian dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui bagaimana mengubah berbagai komponen penting dalam proses pembuatan permen gummy dapat memengaruhi produk akhirnya dan tekstur permen tersebut saat disimpan dalam suhu yang berbeda.

Para peneliti melakukan variasi pada berbagai faktor saat membuat permen gummy, seperti perbandingan sirup glukosa dan sukrosa, konsentrasi pati dan gelatin (untuk memahami dampak perubahan tersebut terhadap tekstur permen), kadar air, serta pH. Hal ini dilakukan untuk menemukan kombinasi permen gummy yang paling stabil dalam penyimpanan.

Baca Juga:

Stayaction Nikmati Hidangan Steak di Rumah

Mereka mempelajari karakteristik permen sebelum dan setelah disimpan. Penyimpanan dilakukan pada suhu yang berbeda, antara 10 hingga 30 derajat Celsius selama 12 minggu, atau 15 hingga 22 derajat Celsius selama setahun.

“Jumlah parameter yang sangat banyak menjadi tantangan utama dalam penelitian kami. Kami memiliki delapan formulasi permen yang berbeda, empat kondisi suhu yang berbeda, dan dua waktu penyimpanan yang berbeda. Tantangan lainnya adalah mencoba menemukan model umum untuk ke delapan formulasi ini, karena masing-masing memiliki perilaku yang berbeda.” kata Suzan.

Tingkat kekerasan gummy dan jarak ikatan silang rata-rata tidak dipengaruhi oleh jumlah pati. (Foto: Unsplash/Amit Lahav)

Untuk menjelaskan variasi pada variabel-variabel tersebut, para peneliti menggunakan model statistik untuk melihat bagaimana setiap kombinasi memengaruhi kualitas permen gummy. Mereka secara khusus meneliti jarak ikatan kimia antara molekul-molekul dalam permen, yang juga disebut sebagai jarak ikatan silang (crosslink).

“Temuan yang paling mengejutkan bagi kami adalah bahwa tingkat kekerasan (gummy) dan jarak ikatan silang rata-rata tidak dipengaruhi oleh jumlah pati,” kata Suzan.

Dengan mengidentifikasi kombinasi permen gummy yang paling stabil, dapat memperpanjang masa simpan dan meningkatkan kualitas permen dalam berbagai kondisi iklim dan industri makanan. (kmp)

Baca Juga:

Wagyu Melon, Steak Sehat dari Semangka

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan