Film

Mengenal Sejarah Film Pendek Indonesia Lewat 'Lupa Lupa Ingat'

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 24 Maret 2023
Mengenal Sejarah Film Pendek Indonesia Lewat 'Lupa Lupa Ingat'

Pameran ini digelar dalam rangka merayakan Hari Film Nasional. (Foto: Minikino)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEPERTI apa sejarah adanya film pendek di Indonesia? Bagi kamu yang ingin mencari tahu lebih dalam, Minikino akan menggelar pameran Lupa Lupa Ingat untuk pertama kalinya. Dalam pameran ini, organisasi yang fokus pada film pendek itu akan menghadirkan segala hal seputar sejarah hadirnya film pendek di Indonesia.

Pameran yang dihadirkan dalam rangka merayakan Hari Film Nasional nan jatuh tiap 30 Maret itu hadir untuk pertama kalinya sejak 21 tahun Minikono lahir. Pameran ini akan digelar pada Sabtu, 25 Maret sampai Minggu, 9 April 2023 di MASH Denpasar, Jl. Pulau Madura No. 3. Pengunjung bisa langsung datang ke pameran selama jam buka, yaitu 13:00-19:30 WITA dan libur tiap Senin.

Baca Juga:

Minikino Film Week 7, Kekuatan Berjejaring Festival Film Pendek Internasional

Kurator pameran Lupa Lupa Ingat Ahmad Fauzi bercerita bahwa ide pameran arsip ini muncul ketika para kolega Minikino sedang merapikan rak di kantor pada bulan Februari lalu. Tumpukan berkas di kantor menjelang bulan film nasional terasa romantis. “Sejarah film pendek juga menjadi sejarahnya Minikino. Dari awal yang mengkampanyekan film pendek, ya Minikino,” ungkap pria yang akrab disapa Ozi tersebut dalam keterangan resminya yang diterima merahputih.com, Jumat (24/3).

Bersama delapan orang tim kerja Minikino lainnya, Ozi mengkurasi sebagian arsip yang terhimpun sejak 2002. Adapun bentuk arsip yang dipamerkan adalah arsip publik, poster, fisik film seperti VHS, VCD, dan DVD, hingga zoetrope. Selain itu, ada pula katalog-katalog Minikino Film Week dan dari festival film lain yang melibatkan Minikino baik sebagai rekan kerja, maupun penyedia program film.

Terdapat lima rangkaian acara di 'Lupa Lupa Ingat'. (Foto: Minikino)

Selama dua pekan diselenggarakan, terdapat lima rangkaian acara yang mengajak pengunjung untuk saling berdialog di dalamnya. Pembukaan pameran pada Sabtu, 25 Maret 2023 diisi dengan kegiatan Ngabuburit Bareng Kurator.

Pengunjung akan diajak berkeliling bersama kurator sambil mendapat penjelasan mengenai metode kuratorial dan dialog mengenai pentingnya arsip tersebut dapat diakses publik. Selain itu, tim kerja pameran dan kurator akan bercerita tentang sejarah di balik setiap arsip yang terpajang.

Semakin menambah kesadaran akan pentingnya pengarsipan, Pameran Arsip Minikino turut mengundang dua praktisi pengarsipan, yakni Lulu Ratna dari organisasi Boemboe dan Sanchai Chotirosseranee dari Thai Film Archive. Diskusi ini akan mengulik pengalaman mereka mulai dari praktik pengarsipan dan manfaatnya bagi penggerak kegiatan di perfilman.

Baca Juga:

Minikino Antar Film Pendek Indonesia ke Selandia Baru

Pameran Arsip festval film Minikino juga menghadirkan kembali film-film pendek hasil produksi workshop kolaborasi dengan Jonkoping Kultur Kommun-Swedish Art Council bertajuk My Life My Dreams yang diproduksi pada tahun 2013.

Selain itu, sebagai rangkaian kegiatan selama pameran, akan diputar juga film-film pendek dokumenter bertema Mencari Bali hasil pelatihan program Kick Start yang diinisiasi In-Docs berkolaborasi dengan Minikino. Program beasiswa pelatihan pembuatan film pendek dokumenter ini berlangsung selama tiga bulan pada tahun 2006.

Akan diputar sejumlah film pendek pada pamera ini. (Foto: Minikino)

"Dua program itu adalah bukti bahwa festival juga punya peranan atau visi untuk membangun ekosistem film entah itu dari lini produksi, hingga distribusi. Dengan adanya workshop ini menunjukkan bahwa lini edukasi produksinya terisi," tambah Ozi.

Program My Life My Dream diputar di Art House Cinema MASH Denpasar pada 1 April 2023 dan dibarengi dengan pesta kostum bertema 2000-an. Sementara program KickStart!: Mencari Bali akan diputar pada 7 April 2023.

Presentasi publik lainnya juga akan menghadirkan pengalaman Katya Vogel, peserta program artist residency Minikino di MASH Denpasar. Sepanjang bulan Maret ini, ia menelusuri arsip-arsip film pendek di Minikino guna melihat bagaimana trauma dan sejarah diwujudkan dalam ragam bentuk yang “menghantui” seperti hantu atau hal magis lainnya. Hasil temuannya akan dipresentasikan kepada publik dengan judul Ghost Hunting In The City yang diadakan pada Kamis, 30 Maret di Art House Cinema MASH Denpasar. (ikh)

Baca Juga:

S-Express 2020 Indonesia Beri Akses Bagi Tuna Netra

#Film #Maret Sebangsa Bergembira
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya
What’s Up with Secretary Kim versi Indonesia menghadirkan beberapa penyesuaian pada dinamika cerita dan konflik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya
ShowBiz
Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya
Lagu Tentang Seseorang dibawakan kembali oleh El Putra Sarira di film Rangga & Cinta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup
Film Predator: Badlands dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada November 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup
ShowBiz
Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop
Sederet film horor Indonesia siap meneror bioskop di Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop
ShowBiz
'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger
Tron: Ares akan menjadi kelanjutan dari franchise Tron, setelah Tron: Legacy (2010).
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger
ShowBiz
Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga
Film Tumbal Darah menyoroti bagaimana tekanan ekonomi dapat menyeret ke dalam lingkaran gelap persekongkolan mistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga
ShowBiz
Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC
Simak sinopsis, trailer, hingga fakta menarik film The Smashing Machine. Dibintangi Dwayne 'The Rock' Johnson.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC
ShowBiz
Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'
Final Destination akan berlanjut ke babak teror baru. Sutradara film ini, Michiel Blanchart, siap menggarap proyek tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'
Berita Foto
PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang
Pemeran Film Menuju Pelaminan, Bhisma Mulia dan Maizura dalam Gala Premiere Film Menuju Pelaminan di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 06 Oktober 2025
PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang
ShowBiz
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
Film Legenda Kelam Malin Kundang menampilkan Rio Dewanto sebagai pemeran utama.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
Bagikan