BALJENAC merupakan pulau kecil yang dipenuhi serangkaian dinding batu kering, yang membuatnya tampak seperti sidik jari raksasa bila dilihat dari atas.
Seperti yang dilansir dari laman Odditycentral, Pulau yang terletak di lepas pantai Kroasia tersebut, memiliki bentuk oval yang ditutupi oleh jaringan dinding batu kering sepanjang 23 kilometer.
Baca Juga:
Mungkin kamu akan melihat bahwa pulau itu merupakan labirin kuno, apabila tidak mengetahui fakta bahwa dindingnya hanya setinggi pinggang. Kabarnya tempat itu dirancang semata-mata untuk membuat pertanian lebih mudah di tempat yang tidak ramah.

Karena, medan yang berbatu dan angin kencang tak begitu ideal untuk budidaya tanaman. Jadi, penduduk pulau terdekat Kaprije, membangun tembok batu untuk memisahkan tanaman mereka dan memberikan perlindungan.
Langkah tersebut merupakan teknik yang digunakan di sejumlah negara Eropa, seperti Inggris dan Irlandia. namun, tidak ada tempat lain yang meniru pola sidik jari manusia seperti di Pulau Baljenac.
Pulau tidak berpenghuni tersebut memiliki permukaan hanya 0,14 kilometer persegi, tapi memiliki 23 kilometer dinding yang dibuat dengan menumpuk batu.
Adapun jenis dinding tesebut serupa dengan yang digunakan di Pulau Kaprije dan Zut. Tapi, Baljenac sejauh ini memiliki konsentrasi tertinggi berdasarkan luas permukaan.
Baca Juga:
Sebagian besar jaringan dinding batu, diyakini sudah didirikan pada abad ke-19. Namun, Baljenac dan Kaprije berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman bagi orang Kristen, selama penaklukan Ottoman pada abad ke-16 dan ke-17. Sehingga beberapa bagian tembok berusia lebih tua.
Sejak foto udara Baljenac menyebar di internet. Popularitas pulau 'Sidik Jari' tersebut kian meroket. Ditandai dengan banyaknya kehadiran wisatawan ke daerah tersebut.
Meskipun penduduk setempat menyambut pengunjung, namun beberapa di antara mereka khawatir tentang adanya kerusakan pada tembok, yang diakibatkan oleh tangan wisatawan yang nakal.
Mengenai Pulau Baljenac, Pemerintah Kroasia sudah meminta agar UNESCO memasukan pulau tersebut dalam daftar situs warisan dunianya. Dalam hal ini tidak hanya akan meningkatkan popularitasnya, tapi menjamin perlindungan Baljenac dari pemerintah setempat. (Ryn)
Baca Juga:
CHSE dan Prokes Kunci Untuk Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi