Mengapa Ayam Berkokok Saban Pagi?

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 09 Maret 2023
Mengapa Ayam Berkokok Saban Pagi?
Ayam jantan benar-benar tahu waktu. (Foto: Weedemandreap.com)

KOKOK ayam hal kaprah di antero Indonesia. Banyak orang pelihara ayam. Saban pagi ayam itu berkokok. Orang mendengarnya biasa saja. Namun tidak demikian dengan beberapa Warga Negara Asing (WNA).

Diawali oleh bule dari Amerika Serikat, disusul dari Rusia, hingga berjumlah 17 orang, masuklah laporan mereka ke Kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (2/3) lalu. Isinya protes tentang suara kokok ayam.

Mereka melapor karena merasa terganggu dengan kokok ayam dari peternakan. Namun, setelah diselidiki, ternyata itu hanyalah ayam peliharaan warga. Bukan dari peternakan ayam.

Para WNA yang merasa terganggu disarankan untuk pindah ke hotel, tetapi mereka menolak lantaran tak punya uang. Warga lokal sepakat untuk tidak mempermasalahkan suara ayam.

Sikap warga jelas. Jika para WNA masih ingin tinggal di penginapan dan pulau Bali secara umum, patuhilah apa yang sudah menjadi kearifan lokal.

Baca juga:

Ayam Goreng Khas Louisiana Segera Hadir di Indonesia

kokok ayam
Jam sirkadian internal yang mendorong ayam untuk berkokok. (Foto: Pixabay)

Berbicara tentang suara ayam berkokok, mungkin pertanyaan mengapa ayam berkokok di pagi hari pernah muncul di benakmu. Mengapa selalu pagi, padahal ayam tidak memiliki jam tangan, tetapi waktu berkokoknya selalu sama.

Faktanya, ayam jantan benar-benar tahu kapan pagi, siang, dan malam. Ini berkat 'jam' internal mereka. Penemuan ini didukung oleh Jurnal Biologi Current yang menemukan bahwa perilaku hewan terbantu oleh 'jam' internal. Karunia ini terdapat pula pada ikan gua buta yang bisa membedakan waktu.

Ayam berkokok pagi hari bukan karena dia mampu menangkap cahaya, melainkan karena mekanisme sirkadian alamiah ayam. Inilah yang disebut 'jam' internal.

Baca juga:

Ayam Kodok, Sajian Khas Natal Rasa ‘Londo’

kokok ayam
Ayam jantan juga berkokok sebagai sinyal peringatan umum dari bahaya. (Foto: Pixabay)

Takashi Yoshimura dari Universitas Nagoya melakukan tes dengan menempatkan 40 ayam jantan di ruang berlimpah cahaya dengan intensitas tetap. Ini untuk mengetahui apakah ayam berkokok karena faktor jam sirkadian internal atau karena faktor eksternal berupa cahaya.

Hasil menunjukkan ayam-ayam jantan itu berkokok saat fajar terlepas dari kondisi cahaya. Para ayam jantan juga berkokok di waktu lain dalam sehari, tetapi perilaku itu jauh lebih kuat saat fajar.

Temuan menunjukkan bahwa jam sirkadian internal yang mendorong ayam untuk berkokok dan bukan kondisi eksternal.

Menurut thehealthyjournal.com, ayam jantan juga berkokok sebagai peringatan bagi ayam lain untuk menarik ayam betina. Selain itu, kokok mereka sebagai sinyal peringatan umum dari bahaya yang mengintai. (kmp)

Baca juga:

Daging Ayam Kultur Mendapatkan Izin Konsumsi di AS

#Hewan
Bagikan
Bagikan