Menengok Tiga Pasukan Elit TNI

P Suryo RP Suryo R - Senin, 05 Oktober 2020
Menengok Tiga Pasukan Elit TNI
TNI yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

TENTARA Nasional Indonesia (TNI) adalah kebanggaan bangsa Indonesia. Aksinya sejak zaman perang kemerdekaan hingga menjadi penjaga perdamaian dunia tercatat dengan baik. Selayaknya militer maka dari setiap matranya memiliki tentara terbaik dari yang terbaik yang berada dalam lingkup pasukan elit.

Dalam TNI terdapat tiga pasukan elit yang umumnya sudah diketahui orang, Kopassus TNI AD, Marirnir TNI AL dan Kopaskhas TNI AU. Ketiganya memiliki keunikan dan keunggulannya yang sangat berguna dalam mempertahankan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga:

5 Bela Diri yang Dikuasai Prajurit TNI dan Bikin Kagum Dunia

Kopassus TNI AD

hut tni
Panglima TNI, Jenderal Hadi Tjahjanto mengungkap filosofi loreng darh. (Foto: Twitter@tjahjantohadi)

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus adalah salah satu pasukan elit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pasukan ini kerap dikerahkan di berbagai medan pertempuran, terutama dalam pertahanan garis depan negara Indonesia. Keterampilan dalam taktik dan intelektualitas pasukan Kopassus menjadi bekal mereka untuk terjun langsung di medan pertempuran.

Dirangkum dari berbagai sumber, Kopassus memiliki seragam yang khas yaitu warna loreng darah. Pakaian loreng darah ini resmi diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada acara parade dan defile pasukan di lapangan parkir Senayan dalam HUT Angkatan Bersenjata tanggal 5 Oktober 1964. Pada awalnya, pakaian ini digunakan untuk seluruh kesatuan TNI AD.

Kemudian pada tahun 1992, penggunaan seragam ini diberlakukan untuk Kopassus dengan mempertimbangkan kepentingan pembinaan korps.

Baca Juga:

Sangat Cocok dengan Medan di Indonesia, ini Spesifikasi MV-22 Osprey

Marinir TNI AL

marinir
Marinir dapat diandalkan dalam berbagai situasi. (Foto: (Antaranews))

Yang paling menonjol dari pasukan elit TNI AL ini adalah baret ungunya. Warna ungu yang mencuat dalam kerumunan seolah menjadi penanda bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Marinir. Warna ungu itu diilhami dari bunga bougenvil yang gugur sebelum layu. Maknanya adalah melambangkan pengabdian seorang prajurit Korps Marinin dalam menjaga dan mempertahankan serta memelihara keutuhan negara.

Kemudian ilham berikutnya mengambil dari kitologi tanah Jawa yang menyebutkan bahwa warna ungu adalah warna selendang Nyai Roro Kidul, penguasa samudera Indonesia. Selendang Nyai Roro Kidul dipercaya dapat memberikan perlindungan dan pengamanan.

Namun awal hadirnya warna ini ada di tahun 1958, ketika itu KKO AL (nama awal Marinir) memakai pita berwarna ungu sebagai kode pengamanan untuk operasi pendaratan di Padang, Sumatra Barat dalam Operasi 17 Agustus 1961. Kemudian baret warna ungu itu pertama kali dipakai oleh Batalyon-1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh.

Komando Pasukan Khas TNI AU

paskhas
Paskhas yang bericiri baret jingga. (Foto: paskhas.mil.id)

Sementara TNI AU menjadi induk dari pasukan elit Komando Pasukan Khas dengan baret jingganya yang terinspirasi dari cahaya jingga fajar di daerah Margahayu, Bandung. Pada baret itu terdapat logo berbentuk persegi dengan moto tertulis Karmaye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang artinya "bekerja tanpa menghitung untung dan rugi". Kemudian pemekaian badge yang sudah ada sejak masih bernama PGT (Pasukan Gerak Tjepat) ditempelkan di lengan kiri yang maknanya adalah gagah berani. Badge tersebut adalah perisai merah dengan gambar parasut terkembang disertai peralatan tempur ringan dan berat. (ray)

Baca Juga:

Peralatan Tempur TNI Buatan Dalam Negeri yang Ciamik

#HUT TNI #TNI #Kopassus #Marinir #Kopaskhas
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan