Menakar Peluang Poros Keempat Airlangga-Cak Imin di Pilpres 2024


Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Peta persaingan kontestasi politik 2024 sejauh ini mengarah ke tiga kutub bakal calon presiden (bacapres) yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Meskipun masing-masing bacapres belum memiliki bakal calon wakil presiden (bacawapres) tetapi sejumlah nama-nama potensial telah bermunculan.
Baca Juga:
Bantah akan Ada Munaslab, Ketua DPP Golkar: Tetap Solid kepada Airlangga
Adapun bacapres dari PDI Perjuangan (PDIP), yakni Ganjar Pranowo kerap dihubung-hubungkan akan bersanding dengan Sandiaga Uno yang telah resmi menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kemudian, Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang telah menerima mandat dari kadernya untuk kembali maju sebagai bacapres dikait-kaitkan akan berduet bersama Erick Thohir yang didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Selanjutnya, Anies Baswedan yang merupakan bacapres dari Koalisi Perubahan santer akan diduetkan dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Di tengah ketatnya persaingan tiga pasangan bacapres-bacawapres tersebut, muncul isu akan adanya pasangan poros keempat.
Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut-sebut bakal membentuk poros sendiri untuk mengusung Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk maju di kontestasi elektoral 2024.
Wacana pembentukan poros keempat tersebut tak dapat dilepaskan dari terancam bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP serta belum tercapaianya kata sepakat dari Gerindra untuk menerima Cak Imin sebagai bacawapres pendamping Prabowo.
Lalu apakah poros keempat Airlangga dan Cak Imin benar-benar terealisasi dan mampukah mereka menyaingi elektabilitas Ganjar, Prabowo maupun Anies?
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan poros keempat kekuatan politik bisa saja muncul.
Baca Juga:
PAN Ingin Pasangkan Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan
“Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin kalau dengan konstruksi empat poros itu masuk akal artinya memang empat desain poros itu bisa terjadi,” kata Ujang kepada MerahPutih.com, Senin (10/7).
Tetapi, kata dia, belum tentu Airlangga dan Cak Imin mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk bersaing dalam Pilpres 2024. Sebab, secara psikologis partai politik maupun masyarakat akan mendukung pasangan yang memiliki kans kemenangan tinggi.
Ujang menyebut paramater mutlak untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024 adalah terkait elektabilitas. Sedangkan, Airlangga memiliki titik lemah dari segi elektabilitas yang membuatnya tidak akan mampu mengatrol perolehan suara, sekalipun dia berpasangan dengan Cak Imin.
“Dari keempat pasangan capres cawapres Prabowo-Erick, Ganjar-Sandi, Anies-AHY terus ada Airlangga dan Cak Imin, yang keempat ini kalau saya baca objetikfnya Airlangga ini tidak bisa bersaing dalam konteks bersaing terkait elektabilitas,” tutur Ujang.
“Di situ (elektabilitas) titik lemah poros keempat yang akan dibangun oleh Golkar dan PKB, jadi mestinya kalo bertanding itu kan pasti psikologisnya itu adalah terkait dengan elektabilitas,” sambungnya.
Ujang menuturkan dalam konteks membangun koalisi partai politik, kekuatan elektoral Golkar dan PKB secara kepartaian bisa diperhitungan tetapi dari segi ketokohan, elektabilitas Airlangga dan Cak Imin belum cukup kuat mengganggu dominasi Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Dengan demikian, Ujang memperkirakan pasangan Airlangga-Cak Imin akan mengalami kesulitan untuk melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
"Karena Elektabilitas Airlangga dalam konteks capres belum memiliki elektabilitas yang bisa bersaing dengan tiga capres yang lain,” ujar Ujang.
“Karena patokan, ukuran, indikator, paramater pertarungan di pilpres adalah soal elektabilitas. Suka tidak suka, senang tidak senang pertarungan di situ (elektabilitas),” sambungnya. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Prabowo Lantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, DPR: Peningkatan SDM Jadi Prioritas

Mentan Amran Sulaiman Jabat Kepala Bapanas, Gantikan Arief Prasetyo Adi

Profil Akhmad Wiyagus, Pensiunan Polri yang Baru Dilantik Jadi Wamendagri

Menkeu Purbaya tak Usulkan Pengganti Anggito, Pilih Urus Langsung Pajak dan Bea Cukai

Prabowo Punya 2 Asisten Khusus Presiden Baru, Tugasnya Susun Naskah Pidato

Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lantik 2 Wakil Kepala di BP BUMN

Suntikan Semangat dari Istana untuk Skuad Garuda: Prabowo Beri Dukungan Langsung Melalui Panggilan Video

Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan

DPR Dukung Langkah Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri, Dorong Transparansi dan Akuntabilitas

Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
