Masyarakat Diminta Hati-hati Cari Angkutan untuk Mudik Lebaran

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 08 April 2022
Masyarakat Diminta Hati-hati Cari Angkutan untuk Mudik Lebaran
Musim mudik tahun 2018 di Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Diperbolehkannya mudik saat Lebaran nanti berpotensi disalahgunakan sekelompok orang untuk mendapatkan keuntungan.

Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan tengah menyoroti bus pariwisata yang dikoordinir oleh event organizer (EO).

Menurut Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, saat ini Kemenhub sedang mengamati sejumlah EO dalam melakukan trip kendaraan dengan sejumlah penawaran.

Baca Juga:

10.500 Pemudik Bakal Ikuti Program Mudik Gratis Kemenhub

"Jadi mereka ada yang mengoordinasikan dengan tarif bus yang mahal ya macam-macam pelayanan sebagainya,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (8/4).

Ia menilai, kebijakan itu bisa berdampak buruk.

“Saya sudah sampaikan kemarin kepada petugas bus pariwisata. Janganlah demikian karena sangat merusak tatanan dan efek keselamatan pun tidak terjamin,” urainya.

Kementerian Perhubungan juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan penawaran-penawaran mudik oleh diselenggarakan bukan dari operator, tapi penyelenggara yang EO yang ilegal dan tak berizin.

Ia bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Saya sudah sampaikan oknum yang memainkan harga tiket itu kan operator ada SP1 SP2 hingga cabut izinnya kalau operatornya tidak jelas kalau itu perusahaan perusahaannya baru (pemain baru) saya saya minta polisi bertindak,” jelas dia.

Baca Juga:

BPH Migas Jamin Pasokan BBM Buat Aktivitas Mudik Berjalan Lancar

Budi menyebut memasuki masa angkutan Lebaran 2022 ini pihaknya telah menyediakan portal Sistem Perizinan Online Angkutan dan Multimoda (SPIONAM) untuk mempermudah masyarakat mengecek secara mandiri validitas angkutan umum yang akan digunakan.

Dirjen Budi menyampaikan bahwa pihaknya menginformasikan kehadiran SPIONAM ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

Sekaligus untuk mencegah maraknya angkutan ilegal yang beroperasi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Belakangan juga sering terjadi kecelakaan bus pariwisata. Oleh karena itu, sebelum memilih jenis angkutan ataupun PO-nya diharapkan masyarakat dapat memeriksa kendaraan tersebut di SPIONAM. Karena nantinya akan menyangkut keselamatan dan keamanan pengguna bus.

"Dalam SPIONAM tersebut dicantumkan kapan masa berlaku uji kendaraannya, juga masa berlaku kartu pengawasannya,” jelas Dirjen Budi.

Dalam SPIONAM dapat diperiksa keabsahan angkutan barang, angkutan orang dalam trayek, maupun angkutan orang tidak dalam trayek apakah kendaraan tersebut telah terdaftar atau tidak.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik Lebaran 2022. Apalagi dengan muatan berlebih dalam perjalanannya.

"Apalagi sepeda motor yang kemudian (muatannya) bapaknya, ibunya, anaknya satu di depan, anaknya dua di belakang, tambah lagi dengan muatan. Saya banyak melihat yang seperti ini," jelas Budi.

Budi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Korlantas Polri apabila nantinya volume kendaraan roda dua masih tinggi.

Dia menyebut telah menyusun simulasi untuk dijalankan di jalur nasional nantinya.

"Kita akan mencoba melakukan manajemen yang cukup baik untuk mengendalikan bagaimana para pengemudi sepeda motor ini tidak menjadi mix traffic dengan kendaraan lain," tuturnya.

Budi berharap masyarakat mematuhi imbauan ini.

Kemudian, bagi yang berkendara dengan motor diminta selalu menggunakan jalur kiri saat melewati jalan nasional.

"Jadi artinya jalan nasional itu nantinya banyak dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar, kami khawatirnya aspek keselamatan jadi taruhannya di sini," tutup purnawirawan jenderal Polri ini. (Knu)

Baca Juga:

Mabes Polri Siapkan Skenario Pengamanan Jalur Mudik

#Mudik Lebaran #Kemenhub
Bagikan
Bagikan