Makna Baper Berubah Toksik Saat Nihil Permintaan Maaf

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 07 Mei 2021
Makna Baper Berubah Toksik Saat Nihil Permintaan Maaf
Bahaya kalau sudah jadi toksik begini. (Foto: Unsplash/Kat J)

"AH elah baperan amat sih lu, kan cuma bercanda." Ya begitulah kira-kira kalimat paling sering dilontarkan ketika lagi bercanda sama teman di tongkrongan. Makna baper alias bawa perasaan seringkali jadi salah arti karena menggambarkan sifat seseorang bermental lemah. Alhasil kalau dilontarkan terus menerus, akan jadi toksik di dalam komunikasi di tongkrongan.

Kata baper merupakan istilah gaul diciptakan generasi milenial dan mencapai kepopulerannya pada 2014 sampai 2015. Bahkan, kata baper menjadi kata paling banyak ditelusuri di Google pada 2015 lho.

Sebagian besar orang pasti sudah tahu baper itu artinya bawa perasaan. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi atau kejadian membuat perasaan kamu terbawa. Misalnya hal-hal berhubungan dengan asmara, kamu baper ketika terlalu sering telponan dan chat-an sama gebetan.

Baca juga:

Bikin Rindu Masa Kecil, Cara Bocil Minta Maaf

Makna Baper yang Malah Jadi Toksik
Pria juga bisa baper. (Foto: Unsplash/Ben Hershey)


Enggak melulu asmara, konteks lain misalnya temanmu sedang melontarkan candaan berpotensi menyakiti perasaanmu, mereka pasti bilang ‘Baper banget sih lu’, ‘Jangan baperan dong, aku cuma bercanda’, ‘Ya salah siapa kalau lunya aja baperan?’. Buseeeet! Bukannya minta maaf malah bilang kayak gitu. Dengan gampangnya pula tanpa mikir panjang.

Perlu diketahui, setiap orang itu punya perasaannya masing-masing. Menurut sekelompok orang lucu atau biasa saja, belum tentu menurut kelompok lain. Mungkin dari fisik mereka terlihat sangar dan garang, tapi kalau hatinya lembut, siapa tahu? Belum lagi kan pengalaman orang beda-beda. Kata diucapkan atau peristiwa diceritakan punya kesan tersendiri buat mereka.

Ledekan kata baper malah bisa berdampak buat psikologis orang lain. Mulai dari overthinking, merasa dirinya lemah, bahkan bisa mengasingkan diri dari orang lain. Mereka yang setiap hari memikirkan apa kata orang dan terus mengingat-ingat, hanya kana larut dalam perasaan sedih dan sulit bahagia.

Nah, di sisi lain buat para pria, pernah enggak kamu dikatain ‘Cowo kok baperan?’ Kocak sekali. Yang namanya perasaan tentu jangan disamakan dengan gender dong.

Baca juga:

'Lebih baik Meminta Maaf daripada Meminta Izin' Jurus Pria Negeri Aing Redam 'Polda'

Makna Baper yang Malah Jadi Toksik
Setiap orang punya masa lalunya sendiri. (Foto: Unsplash/Luis Galvez)

Berbanding terbalik dengan perempuan malah justru dimaklumi kalau baper, dengan alasan perempuan itu hatinya lembut. Ya enggak juga. Kalau udah baper karena itu sifat dasar manusia aja.

Mirisnya adalah di zaman modern ini, enggak menutup kemungkinan kalau kita baperan bisa dijauhi sama teman-teman. Terutama kalau ketua geng bersalah, dia akan mengajak lainnya untuk menjauhi si korban agar kesannya melakukan kesalahan.

Kalau memang temanmu baperan, enggak ada salahnya kok minta maaf. Coba belajar memahami orang lain dan belajar dewasa. Bayangkan aja kalau kamu ada di posisi dia, bagaimana? (and)

Baca juga:

Sama-Sama Untung, Meminta dan Menerima Maaf Beri Manfaat

#Mei Negeri Aing Maaf-maafan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan