Kesehatan

Makan Telur Bikin Bisulan? Ini Faktanya

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 16 Oktober 2022
Makan Telur Bikin Bisulan? Ini Faktanya
Fakta dan mitos tentang telur. (Foto: Unsplash/Louis Hansel)

KETIKA makan telur dalam jumlah cukup banyak, kamu mungkin pernah mendengar tentang komentar, "Awas, nanti bisulan!" Namun, apakah ungkapan itu hanya mitos belaka, atau benar adanya temuan medis terhadap konsumsi telur terlalu banyak dan implikasinya terhadap terciptanya bisul?

Bertepatan dengan Hari Telur Sedunia pada Jumat (14/10) lalu, ahli gizi Ulva Rezatiara, S.Gz.,MPH dari Universitas Gadjah Mada mengungkapkan fakta dan mitos terkait telur, termasuk ungkapan nan legendaris tersebut.

"Belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut, sehingga anggapan kebanyakan makan telur akan menyebabkan bisulan adalah mitos," jelas Ulva seperti dilaporkan Antara. Namun, Ulva tak menampik konsumsi telur pada penderita alergi bisa menimbulkan reaksi seperti gatal-gatal dan bisul di kulit.

Baca juga:

Cuma Ada Telur? Tenang, 3 Resep Kekinian Ini Bisa Dicoba di Rumah

Telur bisa dimakan mentah atau matang sesuai selera. (Foto: Unsplash/Kanan Khasmammadov)

Menurutnya, bisul memang bisa saja timbul. Namun, penyebabnya kebanyakan adalah akibat kontak langsung dengan cairan bisul dari penderita lain, kebersihan tubuh yang tidak terjaga, kekebalan tubuh lemah, dan kebiasaan mencukur bulu atau rambut.

Bahkan, telur bisa dikonsumsi dengan cara apapun, dan tidak akan menimbulkan gejala seperti bisul, bila si pengonsumsi tidak menderita alergi. Bahkan, telur bisa disantap dalam keadaan mentah seperti yang dilakukan masyarakat Jepang.

Salah satu menu utama yang sering dikonsumsi di Negeri Sakura itu adalah tamago kake gohan, yakni telur mentah diletakkan di atas nasi, kemudian dicampur dengan menambah sedikit kecap shoyu. Cara konsumsi seperti itu dipastikan Ulva tetap aman.

Baca juga:

Panjangkan Rambut dengan Telur

Pastikan telur dalam keadaan segar dan bersih. (Foto: Unsplash/Hello I'm Nik)

Namun, Ulva melanjutkan, bahwa kualitas telur mentah yang dimakan itu harus sudah terjamin kebersihan dan kelayakan konsumsinya. Telur yang boleh dikonsumsi mentah adalah telur segar, bukan yang sudah lama disimpan, dan harus sudah dipasteurisasi atau disterilisasi.

Bila kualitas telur tidak terjamin, ada risiko infeksi bakteri dan virus seperti salmonella, diare, keracunan, bahkan gangguan pada janin bumil.

Namun, bila kamu tidak suka mengonsumsi telur mentah, dalam keadaan matang juga tetap baik. Ulva menerangkan, tidak ada perbedaan signifikan dari khasiat dan gizi telur mentah dan matang. (waf)

Baca juga:

Uniknya Fenomena Telur Berdiri di Hari Peh Cun

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan