ASOSIASI Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar Fintech Sport Days sebagai upaya memajukan industri fintech lending melalui silaturahmi bersama regulator, asosiasi, hingga ekosistem pendukung, Sabtu (19/8). Kegiatan ini sekaligus bagian dari sosialisasi industri fintech #melekpinjol kepada masyarakat melalui olahraga.
Untuk memperluas jangkauan sosialisasi, AFPI turut mengajak selebritas Football Club (FC) berpartisipasi dalam penutupan Fintech Sport Day yang diselenggarakan selama dua hari.
Ketua Bidang Edukasi, Literasi, dan Riset AFPI Entjik S. Djafar mengatakan, AFPI aktif melakukan sosialisasi mengenai peran dan fungsi fintech lending di Tanah Air untuk mengajak masyarakat mengenali lebih jauh peran dan fungsi fintech lending atau biasa dikenal dengan pinjaman online (pinjol).
Baca juga:

Kali ini melalui kegiatan olahraga Fintech Sport Day, yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas sekaligus membuka networking antar penyelenggara fintech dan ekosistem pendukung.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 tahun,” kata Entjik, dalam siaran resminya.
Entjik menambahkan, menjaga tubuh yang sehat perlu dilakukan untuk mencegah efek negatif polusi, sehingga perlu rajin berolahraga minimal 6.000 langkah per hari. Rangkaian kegiatan Fintech Sport Days yang terdiri dari beberapa cabang olahraga ini diharapkan dapat meningkatkan semangat sportivitas, persaingan sehat, dan kedisiplinan bagi semua peserta termasuk ajang sosialisasi mengenai industri fintech lending di Tanah Air.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 2017 sampai dengan 31 Juli 2023, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Waspada Investasi/SWI) telah menghentikan 5.450 entitas pinjaman online ilegal. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan terlihat sangat besar. Data OJK menyebutkan, Unbanked people sebanyak 132 juta individu dan unbanked UMKM sebanyak 46,6 juta.
Baca juga:
Peluncuran Bulan Fintech Nasional, Fokus pada Layanan Keuangan Digital

Berdasarkan hasil riset EY, total kebutuhan pembiayaan UMKM pada 2026 diproyeksikan akan mencapai Rp 4.300 triliun dengan kemampuan supply hanya Rp 1.900 triliun. Artinya terdapat selisih atau gap sebesar Rp 2.400 triliun dari total kebutuhan pembiayaan. Fintech Lending hingga Juni 2023 baru dapat memberikan total pinjaman sebesar Rp 640,48 triliun kepada 115,8 juta borrower.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman juga menyambut baik kegiatan ini.
"Kami berharap, semangat gegap gempita Kemerdekaan dapat kita resapi bersama untuk membangun negeri Indonesia menjadi semakin maju. Rekan-rekan yang berkecimpung dalam industri fintech P2P lending dan ekosistemnya terus dapat berperan aktif memajukan perekonomian Indonesia,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Kolaborasi Fintech Perkuat Pembiayaan UMKM