RAPAT kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2023 kali ini mengusung perkuatan ekonomi digital melalui kolaborasi antarpelaku industri fintech. Kolaborasi diwujudkan dengan integrasi antara AFPI dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan Rakernas AFPI 2023 dengan tajuk Connecting with Ecosystem and Opportunities to Thrive Forward berfokus pada kolaborasi antara pelaku industri dan regulator untuk menghadapi tantangan secara bersama. AFPI dan AFTECH menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan integrasi.
"Integrasi ini disambut baik oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat acara di Bali 10 November 2022 lalu. Di situlah gagasan integrasi AFPI dan AFTECH diformalkan. Sejak itu sudah langsung membentuk tim teknis menyiapkan peta jalan penyatuan,” kata Adrian, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Integrasi AFPI dan AFTECH ini untuk memperkuat sinergi, membentuk satu ekosistem fintech di Indonesia jauh lebih kuat dan terintegrasi. Dari sisi bisnisnya, AFPI dan AFTECH memiliki irisan, sehingga integrasi akan memberikan benefit untuk industri fintech di Indonesia.
Integrasi AFPI dan AFTECH ini direncanakan untuk dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama ialah integrasi beberapa fungsi non market conduct AFPI, sedangkan tahap kedua akan direncanakan bersama Panitia Teknis.
Baca juga:
Peluncuran Bulan Fintech Nasional, Fokus pada Layanan Keuangan Digital

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, pada kesempatan yang sama menambahkan latar belakang integrasi AFPI–AFTECH, yakni disahkannya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). Dengan adanya UU PPSK ini perlu menambah aligment, salah satunya untuk kerja sama lebih baik terkait keuangan digital Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK).
"Kita sudah dianggap positif untuk 2023. Bagaimana memperkuat system governance di industri, mengintegrasikan komunikasinya. Urusan integrasi ini akan menambah efisiensi dan daya saing sesama pelaku industri fintech, yakni mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Kerja dengan niat dan hati yang baik untuk mencapai result yang baik,” ujar Pandu.
Baca juga:

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan Rakernas AFPI ini menjadi momentum penting untuk kolaborasi dengan ekosistem fintech agar memberikan akses lebih luas ke masyarakat Indonesia.
"Berdasarkan data APJII 2022, tingkat penetrasi internet sebesar 77,02 peren naik dibanding pra-pandemi yang masih 73 persen. Sehingga semakin banyak penduduk terkoneksi dengan internet dan digital platform untuk memenuhi kebutuhan keuangannya. Layanan keuangan ini perlu dioptimalkan oleh pelaku Industri Jasa Keuangan yang lebih baik, lebih cepat, lebih luas,” ucap Ogi.
AFPI juga terus mengupayakan peningkatan literasi keuangan seperti melalui seminar, baik secara online maupun secara langsung. Mereka melibatkan berbagai pihak seperti regulator, akademisi, dan kelompok-kelompok masyarakat demi tercapainya pemahaman akan kemudahan akses keuangan melalui fintech lending. (and)
Baca juga: