Mahasiswa Inggris Rancang Pesawat Bertenaga Manusia


Proyek besutan mahasiswa Southampton, Inggris. (Instagram/@suhpa_)
MAHASISWA di University of Southampton memiliki proyek khusus yang telah mereka kerjakan bersama selama bertahun-tahun. Yaitu, untuk menggerakkan penerbangan hanya dengan menggunakan kekuatan otot pilot, yang secara teknis dikenal sebagai pesawat bertenaga manusia (HPA/Human Powered Aircraft).
Awal tahun ini, tim tersebut memenangi kompetisi Formula Flight pertama mereka dengan desain mereka yang dijuluki Lazarus. Formula Flight adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Human Powered Flight Group dari Royal Aeronautical Society.
Menurut halaman webnya, penerbangan bertenaga manusia adalah olahraga yang menggabungkan 'atletis ekstrim dengan rekayasa yang hampir mustahil'. Karena tubuh manusia hanya dapat menghasilkan tenaga maksimum selama beberapa detik, maka pesawat yang digunakan dalam olahraga tersebut harus memiliki kecepatan jelajah yang rendah dan konstruksi yang ringan.
Baca juga:
Inovasi Mobil Terbang Bakal Segera Terwujud

Hal ini memungkinkan mereka terbang hanya dalam angin sepoi-sepoi dan mencapai penerbangan bisa agak sulit meskipun bukan tidak mungkin. Upaya pembuatan HPA di University of Southampton dapat ditelusuri kembali ke tahun 2019 ketika tim mahasiswa merancang Lazarus Mk1. Pekerjaan konstruksi sebenarnya dimulai akhir Oktober tahun itu dan selesai pada Maret 2020.
Dibangun menggunakan busa XPA, serat karbon, dan kayu balsa, pesawat itu memiliki lebar sayap 78 kaki (24 meter) dan berat kosong 112 pound (51 kilogram). Baling-baling selebar hampir 10 kaki (3 meter) di bagian belakang pesawat dapat digunakan untuk menghasilkan daya 400 Watt, cukup untuk terbang.
Pesawat itu terdiri dari elevator sepanjang 13 kaki (empat meter) dan kemudi sepanjang 6,56 kaki (dua meter). Pandemi COVID-19 membuat rencana penerbangan pertama HPA baru dilakukan pada Juni 2021. Memerlukan kru yang membantunya meluncur, lepas landas, dan mendarat, sayap Lazarus melentur ke atas saat mengudara untuk meningkat stabilitas lateral.
Baca juga:
Pesawat Elektrik Pertama Segera Mengudara di 2020

Begitulah dedikasi mahasiswa untuk proyek HPA, bahwa mereka juga telah membentuk komunitas masyarakat untuk tujuan tersebut, yakni Masyarakat Pesawat Bertenaga Manusia Universitas Southampton (SUHPA), sehingga kemajuan proyek terus berlanjut bahkan setelah mereka tidak lagi berada di lembaga.
Awal tahun ini, tim juga berpartisipasi dalam acara HPA lainnya yang disebut Icarus Cup , yang diselenggarakan oleh British Human Powered Flying Club (BHPFC). Meskipun tim tidak mendapatkan hadiah kali ini, itu mencapai prestasi besar. Super Lazarus terbang dengan rekor sendiri selama 31 detik
Penerbangan tersebut dipiloti oleh Kit Buchannan, yang bukan anggota SUHPA tetapi sebenarnya adalah pilot untuk HPA lain di kompetisi tersebut. Meski demikian, potensi Super Lazarus disaksikan oleh semua orang. (waf)
Baca juga:
Aturan Perjalanan Baru Penumpang Pesawat Terbang
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series
