Lukisan Klasik Jepang Laku Rp41,8 miliar


Karya seni dengan harga fantastis belum lama ini laku terjual puluhan miliar rupiah di rumah lelang Christie New York. (Pexels/Cottonbro Studio)
SALAH satu genre lukisan klasik dari negara Jepang yang hingga kini masih mendapatkan tempat di kalangan penghobi seni dunia adalah ukiyo-e. Genre ini merupakan gaya melukis yang populer di antara abad ke-17 hingga 19 dengan makna dari ukiyo-e sendiri bermakna gambaran dunia terapung.
Bila berbicara mengenai seni lukis klasik dari Negeri Sakura itu, maka terdapat satu nama seniman yang mendunia dengan karyanya yang ikonik bahkan disebut memiliki pengaruh di dunia seni, Hokusai. Dengan nama serta karyanya yang sudah diakui oleh para kolektor serta pecinta seni maka tak heran bila karyanya bisa laku terjual dengan harga yang fantastis.
Baca Juga:

Seniman bernama lengkap Katsushika Hokusai itu mendunia berkat lukisan seri cetak balok kayu berjudul Thirty-Six Views of Mount Fuji atau 36 Pemandangan Gunung Fuji dengan lukisan yang paling ikonik berjudul Kanaga-oki Nami Ura (The Great Wave off Kanagawa).
Lukisan ini dibuat Hokusan di tahun 1831 dan menggambarkan tiga perahu yang melaut dengan melawan gelombang ombak besar serta terlihat gambar Gunung Fuji di belakanganya.
Cetak balok kayu itu belum lama ini dilelang di rumah lelang Christie, New York, Amerika Serikat. Pada lelang yang digelar Selasa lalu (21/3), seni karya Hokusai ini ternyata menyita perhatian para kolektor seni berkantong tebal yang tampaknya sudah lama ingin menjadikan lukisan The Great Wave off Kanagawa menjadi bagian koleksinya.
Karena tak kira-kira, karya seni itu laku terjual di atas harga yang sebelumnya diperkirakan oleh pihak pengelola rumah lelang ternama tersebut.
Baca Juga:

Cetak balok kayu berukuran 14 inci lebih itu disebut masuk ke dalam momen lelang seni dari Jepang dan Korea dengan The Great Wave off Kanagawa laku terjual dengan harga USD2,76 juta atau setara dengan Rp41,8 miliar!
Sebagaimana dilansir dari Japantime.co.jp (23/3) Pihak rumah lelang Christie memperkirakan karya seni akan laku terjual di harga USD500 ribu-USD700 ribu atau sekitar Rp7,5 miliar-Rp 10,6 miliar.
Berdasarkan penjelasan dari peneliti senior di National Museum of Ethnology di Belanda Matthi Forrer, cetak balok kayu itu sebelum dijual sempat dipamerkan di Copenhagen pada tahun 1993. Pemilik sebelumnya mendapatkan salah satu karya seni di seri Thirty-Six Views of Mount Fuji pada awal tahun 1900an sebelum akhirnya dilelang pada pekan ini. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi

KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan
![[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan](https://img.merahputih.com/media/84/01/00/8401004e3aaada6fd5c15cd1c1c2e1b9_182x135.png)
[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI
![[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI](https://img.merahputih.com/media/8d/1a/d5/8d1ad515c4740de238cfb8b239724bd9_182x135.jpeg)
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
