Merawat Ingat

Lima Puluh Tahun Setelah Diresmikan, dari EYD hingga PUEBI

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 16 Agustus 2022
Lima Puluh Tahun Setelah Diresmikan, dari EYD hingga PUEBI
EYD kemudian disempurnakan dengan PUEBI. (Unsplash/Kukuh Napaki)

KITA semua tahu Bahasa Indonesia merupakan pengembangan dari Bahasa Melayu. Sampai akhir abad ke-19, bahasa Melayu belum distandarkan oleh pihak kolonial.

Barulah pada awal abad ke-20, bisa jadi didorong untuk kepentingan penelitian, Belanda membuat pembakuan lewat Kitab Logat Melajoe yang disusun oleh Charles Adriaan van Ophuijsen dan dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer serta Moehammad Taib Soetan Ibrahim pada 1901. Dari sinilah sejarah pembakuan bahasa Melayu yang selanjutnya menjadi bahasa Indonesia bermula.

Setelah Sumpah Pemuda 1928, ada desakan dari masyarakat terutama para ahli bahasa untuk menyempurnakan Ejaan Ophuijsen. Maka pada 1938, digelar Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, dan baru pada 1947 ejaan baru hadir dengan nama Ejaan Soewandi, diambil dari nama Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan saat itu. Sebagian masyarakat menyebutnya sebagai Ejaan Republik.

Baca Juga:

Monas Butuh 14 Tahun untuk Berdiri

eyd
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) menjadi pedoman berbahasa Indonesia. (Unsplash/Farel Yesha)

Setelah pengakuan kedaulatan, ada dorongan lagi untuk membuat ejaan bahasa Indonesia menjadi lebih praktis. Maka pada Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954 yang diprakarsai Muhammad Yamin, diputuskan adanya suatu badan yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia.

Pada 16 Agustus 1972, tepat hari ini 50 tahun lalu, pemerintah lewat Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972 meresmikan lagi ejaan baru yang bernama Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini bertahan selama empat puluh tahun lebih dan menjadi legenda.

Orang dewasa saat ini telah lahir dan hidup menghabiskan masa pendidikan formal hingga perguruan tinggi dengan EYD. Belakangan, tanpa diketahui banyak orang, sebuah ejaan baru telah hadir sejak 2016, yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

“Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Pedoman ini diharapkan dapat mengakomodasi perkembangan bahasa Indonesia yang makin pesat,” tulis Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam pengantar pedoman tersebut. (aru)

Baca Juga:

UAE Tangguhkan Penerbangan dari Indonesia

#Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan