Lembata Siaga Bencana Erupsi Ile Lewotolok, 17 Pos Khusus Diaktifkan
Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/2/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menetapkan status siaga bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok. Sebanyak 17 Pos Khusus Satuan Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) telah resmi diaktifkan selama masa status siaga bencana.
"Jadi 17 Pos Khusus itu sudah diaktifkan, mereka sudah tahu harus melakukan apa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Andris Koban ketika dihubungi dari Kupang, Jumat (1/3).
Baca Juga:
Gunung Ile Lewotolok Lembata Baru Saja Erupsi
Sebanyak 17 Pos Khusus itu berada di bawah beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Lembata. Di antaranya berada di Dinas Kesehatan (Dinkes) yang fokus menangani masalah kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup yang mengurus ketersediaan air bersih, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang mengambil peran pencarian dan pertolongan kepada masyarakat.
Andris mengatakan 17 Pos Khusus itu telah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan tugas sesuai yang tertuang dalam rencana kontigensi bencana Gunung Ile Lewotolok yang telah dibuat."Semua bekerja sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan, kita tetap siaga," ujarnya dilansir dari Antara.
Menurut Andris, Gunung Ile Lewotolok masih mengalami erupsi baik terlihat dari lontaran abu maupun aliran lava sebagaimana informasi yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok. Masyarakat pun diimbau untuk tetap mengikuti arahan dan komando dari kepala desa, khususnya bagi Desa Jontona dan Desa Todanara.
Baca Juga:
Gunung Ile Lewotolok Alami 60 Kali Erupsi
BPBD Lembata masih terus memantau perkembangan terkini dan siap mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk penanganan bencana erupsi ini. "Masih dalam pantauan, terkendali. Rantai komando juga aktif sehingga semua sudah mulai bekerja sesuai tugas masing-masing dalam situasi siaga ini," ucap Andris.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, erupsi terakhir terjadi pada pukul 13.13 WITA dengan ketinggian kolom abu teramati lebih kurang 900 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi itu terekam dengan amplitudo maksimum 33,7 mm dan durasi lebih kurang satu menit. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Mampu Atasi Bencana di Sumatra
Presiden Prabowo Sebut 50 Helikopter Sedang Bergerak Tangani Bencana Sumatra
Yayasan JHL Merah Putih Kasih Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Donasi Capai Rp 1,2 Miliar
Presiden Prabowo bakal Datangkan 200 Helikopter Tahun Depan, Persiapan Hadapi Bencana
Update Terkini Bencana Hidrometeorologi Aceh: 349 Korban Jiwa dan 92 Orang Lainnya Masih Hilang
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
DPR Sentil Kemenhut Soal Loyonya Penegakan Hukum Kehutanan, Taubat Ekologi Bisa Jadi Solusi
Pemerintah Didesak Bentuk BRR Ad Hoc untuk Pemulihan Cepat Pasca Bencana Sumatera
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
Pertamina Sediakan Bengkel Ganti Oli Gratis untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra Barat dan Utara