Aliran Lava Baru Muncul di Gunung Ile Lewotolok


Gunung Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/2/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
MerahPutih.com - Sejak 16-23 Februari 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam jumlah gempa hembusan sangat banyak mencapai 2.562 kali. Gempa hembusan merupakan sinyal yang lebih impulsif dan terkait dengan proses pelepasan gas Gunung Ile Lewotolok.
PVMBG juga merekam 60 kali gempa erupsi, 17 kali gempa guguran, 65 kali gempa tremor non harmonik, 31 kalo gempa hybrid, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa tektonik lokal, 3 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali tremor menerus.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 900 Meter
Energi seismik secara umum masih berfluktuasi, namun kecenderungan naik. Gempa-gempa vulkanik yang terekam berada di bawah Gunung Ile Lewotolok dengan kedalaman berkisar 1,5 sampai 5,5 kilometer di bawah Gunung Ile Lewotolok.
PVMG mengungkapkan kemunculan aliran lava baru seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan pihaknya mengamati aliran lava baru ke arah selatan dan tenggara sejauh lebih kurang 400 meter dari pusat erupsi pada 15 Februari 2024.
"Hingga 23 Februari 2024, aliran lava baru sudah mencapai jarak lebih kurang 1 kilometer ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan," kata Hendra dalam keterangannya, Senin (26/2).
Berdasarkan pengamatan PVMBG, erupsi eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah.
Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava atau material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Pada 24 Februari 2024, PVMBG melakukan perubahan jarak rekomendasi lantaran aktivitas vulkanik masih cukup tinggi di Gunung Ile Lewotolok.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Bagi masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah.
Kemudian, masyarakat juga diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam wilayah sektor selatan dan tenggara sejauh 3 kilometer dari pusat aktivitas.
"Potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak juga perlu diwaspadai oleh masyarakat, termasuk mewaspadai banjir lahar yang dapat terjadi saat musim hujan," katanya. (*)
Baca Juga:
Letusan Eksplosif Gunung Ile Lewotolok Semakin Tinggi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air

Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Gunung Semeru 6 Kali Erupsi hingga 05.53 WIB, Tinggi Letusan sampai 700 Meter

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,2 Kilometer

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
