Headline

Lemahnya Penegakan Tata Kelola Perusahaan Swasta dan BUMN Penyebab Investasi Melambat

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 09 Desember 2018
Lemahnya Penegakan Tata Kelola Perusahaan Swasta dan BUMN Penyebab Investasi Melambat

Ilustrasi investasi BUMN Indonesia (ANTARA FOTO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Asian Corporate Governance Association (ACGA) and CLSA Limited baru saja mengeluarkan hasil rating ‘CG Watch’, sebuah studi tentang penerapan (CG) di Asia-Pasifik. Dalam studi dua tahunan terhadap 1.100 korporasi tersebut, Indonesia berada pada rangking terbawah dari 12 negara yang disurvei di Asia Pasifik. Posisi Indonesia tahun 2018 tidak berubah dari studi yang sama tahun 2016.

Pengamat Kebijakan Publik dan Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Harryadin Mahardika mengatakan, laporan tersebut mengingatkan bahwa rating Indonesia memburuk. Secara spesifik, rating Indonesia dianggap lemah pada skor government & public governance, regulators, reform, enforcement, dan investors.

"Skor-skor tersebut terkait erat dengan jalannya birokrasi dan pemerintahan. Sehingga menurut ACGA, tema perbaikan yang perlu disuarakan oleh praktisi CG Indonesia adalah CG reform low on the government’s priorities, direction unclear," kata Harryadin dalam keterangannya, Minggu (9/12).

Tim Ekonomi BPN Prabowo-Sandi
Prabowo Subianto bersama Kwik Kian Gie memberikan keterangan kepada awak media di Jalan Kertanegara, Jaksel (MP/Ponco Sulaksono)

Artinya, menurut Harryadin, pemerintah tidak berhasil mendorong perbaikan corporate governance di Indonesia, di mana problem utamanya justru ada di public governance (birokrasi pemerintahan) itu sendiri.

Menurutnya, agenda perbaikan CG yang digagas pemerintah juga dianggap tidak jelas, bahkan ditemukan banyak praktik-praktik CG yang dilanggar justru diduga atas intervensi secara langsung maupun tidak langsung dari pemerintah atau afiliasi politik yang berkuasa.

"Hasil studi ini mengkonfirmasi keprihatinan BPN Prabowo-Sandi atas melemahnya penegakan corporate governance di sektor swasta dan BUMN di Indonesia. Kami melihat indikasinya ada pada semakin meningkatnya kasus pelanggaran CG yang tidak mendapat teguran dari regulator. Diduga pelanggaran-pelanggaran tersebut terafiliasi dengan kepentingan politik yang secara tidak langsung ikut mengintervensi," paparnya.

Selain itu, Harryadin menambahkan, yang tidak kalah memprihatinkan adalah menurunnya kualitas corporate governance di BUMN Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran CG banyak dilaporkan secara internal, namun jarang yang ditindaklanjuti.

BPN Prabowo-Sandi, kata Harryadin, melihat hal ini sebagai sebuah output dari pemerintahan yang tidak berkomitmen dalam penegakan CG. Jika terus dibiarkan, maka hal ini membuat rating CG Indonesia turun di mata investor.

"Mereka tentunya tidak akan tertarik berbisnis di negara yang pemerintahnya tidak punya komitmen serius dalam penegakan CG. Ini mungkin yang menyebabkan pertumbuhan investasi di Indonesia melambat sejak tiga tahun terakhir," pungkas Harryadin.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Warga Korban Gempa Lombok Belum Dapat Hunian Tetap yang Dijanjikan Pemerintah

#Investasi Asing #Kebijakan Pemerintah #BUMN
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan dalam setiap kebijakan yang dijalankan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN
Indonesia
WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara
Kejaksaan Agung menyebutkan, bahwa WNA yang memimpin BUMN masih tetap bisa diproses hukum. Apalagi, jika mereka merugikan negara.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara
Indonesia
Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi
Sistem hukum positif Indonesia berlaku universal, termasuk bagi WNA yang bekerja atau tinggal di Indonesia.
Wisnu Cipto - Jumat, 17 Oktober 2025
Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi
Indonesia
KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi
KPK tetap memiliki kewenangan untuk menindak WNA yang menjabat di BUMN apabila terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi
Indonesia
2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator
Presiden Prabowo Subianto sudah mengubah regulasi yang melarang ekspatriat atau WNA memimpin BUMN.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator
Indonesia
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Dua WNA yang diangkat sebagai direksi Garuda Indonesia, diklaim Rosan, memiliki pengalaman puluhan tahun di industri penerbangan internasional.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
Indonesia
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Perusahaan BUMN yang awalnya sehat kini terbebani kewajiban membayar utang Rp2 triliun per tahun akibat proyek kereta cepat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Indonesia
Presiden Prabowo Berencana Pangkas Jumlah BUMN Jadi 200, Targetkan Standar Bisnis Internasional
Prabowo tegaskan reformasi BUMN merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan hasil usaha negara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Presiden Prabowo Berencana Pangkas Jumlah BUMN Jadi 200, Targetkan Standar Bisnis Internasional
Indonesia
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Kedua ekspatriat tersebut adalah Neil Raymond Mills yang pernah menjadi petinggi Air Italy, Green Africa Airways, hingga Scandinavian Airlines, serta Balagopal Kunduvara yang berpengalaman menjabat di Singapore Airlines.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
Indonesia
Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lantik 2 Wakil Kepala di BP BUMN
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan alasan mengapa Presiden RI, Prabowo Subianto, melantik 2 wakil kepala di BP BUMN.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Mensesneg Ungkap Alasan Prabowo Lantik 2 Wakil Kepala di BP BUMN
Bagikan