Kesehatan

Lelah Berkepanjangan, Waspada Demam Berdarah Dengue

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 18 Oktober 2022
Lelah Berkepanjangan, Waspada Demam Berdarah Dengue
Lelah berkepanjangan bisa jadi tanda demam berdarah. (Foto: Unsplash/Adrian Swancar)

JANGAN sepelekan demam berdarah dengue. Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI, mengatakan ada risiko lelah berkepanjangan pada pasien demam berdarah dengue dengan infeksi berat.

"Ada gejala-gejala yang muncul akibat infeksi demam berdarah yang berat, maka ada fase pemulihan yang berjalan perlahan, sehingga menimbulkan gejala rasa lelah yang berkepanjangan," kata Erni seperti dikutip Antara, Senin (17/10).

Studi dari peneliti di Malaysia dalam The American Society of Tropical Medicine and Hygiene menunjukkan, kelelahan mengakibatkan penurunan kapasitas untuk bekerja umumnya terjadi selama tahap akut demam berdarah dan dapat bertahan selama beberapa minggu setelah pemulihan.

Baca juga:

3 Kunci Utama untuk Cegah Demam Berdarah pada Anak

Demam berdarah ditandai berbagai gejala. (Foto: Unsplash/engin akyurt)

Demam berdarah menyebabkan demam tinggi yakni 40 derajat celcius disertai gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata dan muncul ruam di kulit. Kebanyakan pasien memang bisa pulih dalam waktu satu pekan atau lebih.

Namun, dalam beberapa kasus, gejala bisa memburuk dan dapat mengancam jiwa, sehingga disebut sebagai demam berdarah parah, demam berdarah dengue, atau sindrom syok dengue.

Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah pasien menjadi rusak dan bocor dan jumlah trombosit dalam aliran darah turun. Kondisi itu dapat ditandai dengan adanya sakit perut parah, muntah terus-menerus, dan pendarahan dari gusi atau hidung.

Tanda-tanda lain juga bisa muncul, seperti ada dalam dalam urine, tinja, atau saat muntah, adanya pendarahan di bawah kulit yang mungkin terlihat seperti memar, pernapasan yang sulit atau terlalu cepat, hingga kelelahan.

Baca juga:

Pascabanjir, Basmi Sarang Nyamuk Demam Berdarah dengan Cara Simpel Ini

Suhu tubuh 40 derajat celcius bisa ditandai sebagai gejala demam berdarah. (Foto: Unsplash/Matteo Fusco)

Erni mengatakan pada pasien dengan kondisi komorbid seperti diabetes, darah tinggi, dan asma, dapat mengalami perjalanan penyakit yang lebih berisiko dibandingkan pasien tanpa penyakit penyerta.

"Ada komorbid maka bisa membuat dokter yang merawat akan lebih deg-degan dan harus berhati-hati dalam memantau sehari-hari pemberian cairan, pendarahan, gejalanya," katanya.

Hingga saat ini tidak ada obat untuk demam berdarah termasuk antivirus. Dokter biasanya akan memberikan pengobatan sesuai gejala semisal memberikan cairan cukup bila tekanan darah pasien turun, mengatasi pendarahan yang terjadi dan memberikan obat-obatan simtomatik, sampai pasien bisa pulih. (waf)

Baca juga:

Berantas Demam Berdarah, Inggris Berhasil Kloning Nyamuk

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan