Legenda Hantu Indonesia Muncul di Film Horor Negeri Aing

TAK kalah dengan hantu-hantu menyeramkan yang berasal dari barat, Indonesia juga memiliki segudang kisah hantu legendaris. Misalnya di negeri paman sam kamu mungkin banyak mengetahui film vampir dan dracula, yang identik dengan gigi taringnya nan menyeramkan.

Nah, Indonesia juga memiliki mitos-mitos hantu yang hadir di beberapa film. Tak hanya satu kali, namun beberapa hantu ini juga hadir di berbagai film yang berbeda. Berikut beberapa film mitos hantu di Indonesia buat kamu si pemberani:

Baca Juga:

Mengintip Fesyen Unik Hantu Indonesia di Film Negeri Aing

1. Lampor

Istilah lampor mungkin asing bagi sebagian orang. Lampor merupakan mitos di Pulau Jawa, secara khusus di Jawa Tengah. Lampor didefinisikan berbeda-beda di setiap daerah. Tetapi satu yang pasti, Lampor ini digambarkan sebagai iblis pencabut nyawa yang hadir bersama keranda terbang. Iblis ini akan mulai mencari orang yang masih berkeliaran di luar rumah saat menjelang Maghrib.

Mitos lampor juga telah dikemas dalam film berjudul Lampor: Keranda Terbang pada 2019. Film yang diangkat dari kejadian nyata ini, menceritakan Netta (Adinia Wirasti) yang kembali ke kampung halamannya bersama suami dan kedua anaknya. Namun di tengah perjalanan, Netta mengetahui bahwa sang ayah meninggal dunia. Karena hal tersebut, kehadiran Netta di kampung halamannya dianggap sebagai pembawa sial oleh warga sekitar.

Keadaan Netta dan keluarga semakin terancam karena Lampor yang selama ini tidak dipercayai kehadirannya terlebih oleh sang suami (Edwin) muncul mengincar nyawa mereka. Sebab jika Lampor telah meculik seseorang, maka orang tersebut tak dapat kembali lagi.

2. Kuyang

Kuyang merupakan legenda hantu di Pulau Kalimantan berupa perempuan separuh manusia dan hantu. Saat siang hari mereka dapat membaur bersama dengan manusia, sedangkan saat malam hari, mereka berubah menjadi makhluk halus penghisap darah. Darah bekas seorang ibu melahirkan atau darah bayi yang baru dilahirkan menjadi incarannya. Kuyang bisa melepaskan kepalanya dari bagian tubuhnya dan terbang bersama dengan organ tubuhnya lainnya seperti jantung, hati, usus, dan ginjal yang terlihat jelas tanpa kulit.

Kisah Kuyang juga telah dihadirkan dalam Kuyang The Movie. Film ini menceritakan pasangan Arie dan Zora yang baru saja pindah ke pedalaman untuk memulai kehidupan baru. Namun kehidupan indah yang mereka harapkan hanya tinggal kenangan karena mereka mulai dihantui Kuyang. Mahluk ini juga dikenal dengan sebutan Leak atau Penanggal.

Baca Juga:

5 Film Negeri Aing Mejeng di Busan International Film Festival 2021

3. Jelangkung

"Jelangkung jelangsat, Di sini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Datang tidak diundang, Pergi tidak diantar". Jangan ucapkan kalimat ini saat kamu sedang memegang gayung dari tempurung kelapa yang dilengkapi pula dengan kain putih dan gagang kayu. Mantra ini konon katanya, mampu memanggil Jelangkung yang akan menggerakkan gayung secara sendiri setelah terasa berat.

Pergerakan Jelangkung akan menyesuaikan kapur ataupun pulpen yang diikatkan pada lengannya. Hal ini digunakan untuk menjawab pertanyaan pemain yang biasanya terdiri tiga orang, dua orang yang memegang boneka jelangkung dan satu lainnya membaca mantra. Mitos ini dikenal dengan banyak panggilan di setiap daerah. Di Jawa, permainan ini disebut 'Nini Thowong'. Sedangkan orang Minangkabau menyebut mitos ini sebagai 'Lukah Gilo.'

Jika Lampor dan Kuyang mungkin hanya memiliki satu film, berbeda dengan Jelangkung. Mitos ini hadir dalam tiga film yang mendapatkan banyak perhatian masyarakat Indonesia. Film Jelangkung pertama kali dirilis pada 2001 dengan judul The Uninvited. Kemudian berlanjut pada 2003 dengan Tusuk Jelangkung dan pada 2007 dengan Jelangkung 3.

4. Kuntilanak

Membayangkan seringai wajah dengan ketawa ciri khasnya saja mungkin dapat membuat bulu kudukmu berdiri. Kuntilanak atau seringkali dipanggil kunti ini merupakan salah satu hantu legendaris dari Indonesia yang dipercaya berasal dari perempuan hamil meninggal dunia, atau perempuan meninggal dunia karena melahirkan.

Hantu yang awalnya dijuluki sebagai “puntianak” atau “perempuan mati beranak" ini mungkin telah dikreasikan dalam berbagai film. Seperti, Kuntilanak 1 dan Kuntilanak 2 hingga film berjudul Mangkujiwo.

Jika kebanyakan film kuntilanak menceritakan keseraman sosok ini yang mengganggu orang lain. Film Mangkujiwo memilih untuk mengangkat kisah dibalik terbentuknya kuntilanak yang menjadi korban dari kesewenang-wenangan orang. (cit)

Baca Juga:

'Siti', Film Feminisme Negeri Aing