Leg Warmers, Item Fesyen yang Digandrungi Gen Z
Di Indonesia pengenaan leg warmers masih dianggap sesuatu yang aneh. (Foto: YouTube/Linz Marie)
BELAKANGAN ini popularitas leg warmers atau penghangat kaki melejit. Ia jadi bahan perbincangan di internet. Ia jadi pilihan aksesoris para selebritis. Dari situ, leg warmers dikenakan oleh berbagai lapisan kalangan di antero bumi. Dari sudut dingin seperti Islandia sampai negeri tropis seperti Indonesia.
Awalnya leg warmers hanya digunakan saat musim dingin di negara empat musim, tetapi mulai kesini leg warmers mulai digunakan di negara-negara tropis, bahkan saat cuaca sedang panas-panasnya.
Penggunaan leg warmers diperkenalkan sebagai lebih dari sekadar item penghangat oleh Madonna pada dekade 1980-an dalam video musiknya berjudul "Hung Up".
"Pada awalnya, para fashionista saat itu tidak antusias dengan tren tersebut, tetapi lama kelamaan penggunaan leg warmers mendominasi mode selama dekade 1990-an dan puncaknya pada 2000-an," tulis lofficielusa.com.
Baca juga:
Minji NewJeans kenakan leg warmers. (Foto: news.nate.com)
Supermodel seperti Bella Hadid sering kali berpose mengenakan leg warmers hingga membuat item ini makin populer di kalangan pencinta fesyen.
Ditambah lagi oleh penggunaan ikon pop dari Korea. Girl group NewJeans, misalnya, ikut punya andil dalam popularitas leg warmers. Grup ini meroket ke puncak tangga lagu karena musiknya yang unik.
Mereka mengusung tema Y2K di dalam musiknya, mulai dari album, editing video, hingga pakaian yang dikenakan dalam video dan saat tampil promosi serba Y2K. Tentu saja mereka juga mengenakan item wajib leg warmers.
Baca juga:
Tak hanya NewJeans, grup-grup lain seperti BLACKPINK, aespa, dan TWICE juga kerap tampil mengenakan leg warmers. Dipicu budaya pop dan hallyu (Korean wave), leg warmers digandrungi masyarakat yang mengonsumsinya, terutama segmentasi Gen Z.
Penggunaan leg warmers sangat versatile atau serbaguna, kamu dapat memasangkannya ke pakaian formal seperti seragam sekolah dengan sepatu kets ataupun heels, bahkan hingga ke fesyen gotik sekalipun.
Di Indonesia pengenaan leg warmers masih dianggap sesuatu yang aneh. Meski begitu, terdapat segelintir fashion enthusiast yang sudah mulai berani memakainya tak peduli meski dianggap tidak cocok untuk dikenakan di sini.
After all, fashion should have no boundaries! (kmp)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Menilik Jenama asal Negeri Sakura UNIQLO Masuk 100 Best Global Brands 2025
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan