LARI sudah jadi olahraga sekaligus gaya hidup paling digemari di Indonesia saat ini. Berbagai komunitas lari tumbuh merata di antero negeri. Hingga belakangan lari justru jadi gerakan sosial lewat donasi pembangunan kapasitas kaum disabilitas sebagai wujud menuntaskan misi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Secara formal, tugas ini sebenarnya diemban oleh Pemerintah Indonesia Itulah kewajiban yang tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Namun, itu bukan berarti selalu mengandalkan uluran tangan dari pemerintah saja. Kalau hanya mengandalkan Pemerintah, entah kapan seluruh penyandang disabilitas bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Berlandas kepercayaan ini, Ayobantu bersama komunitas pecinta olahraga lari berinisiatif menggelar lomba lari bertajuk SatuKata Peduli 3. Kegiatan charity run ini diinisiasi oleh sport enthusiast, sport influencer, dan anggota komunitas olahraga yang hobi berlari. Mereka membawa misi memberikan manfaat bagi orang banyak.
Baca juga:
Lee Young-ae Beri Donasi 50 juta Won kepada Korban Kebakaran di Seoul

"SatuKata Peduli adalah sebuah event charity run yang telah memasuki tahun ketiga. Melihat kesuksesan dan dampak positif yang dihasilkan dari dua event sebelumnya, kami tergerak untuk kembali mengadakan gerakan yang sama. Kali ini, SatuKata Peduli 3 didedikasikan untuk pengadaan pendidikan bagi para penyandang disabilitas.” tutur CEO Ayobantu, Agnes Yuliavitriani.
Sebelumnya Ayobantu sukses mengadakan charity run sejauh 85 KM pada 2022. Donasi terkumpul mencapai Rp 327 juta. Dana itu digunakan untuk membangun fasilitas dan meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di 28 sekolah inklusi.
Tahun ini, SatuKata Peduli 3 akan berlangsung di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kali ini, ajang lari tersebut hadir dalam dua kategori, yaitu Full Stage sejauh 105 km, dan Half Stage sejauh 45 km.
Penyelenggaraan SatuKata Peduli 3 bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak disabilitas di Kabupaten Kendal. Nantinya, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk penambahan sarana rehabilitasi fisik di enam Sekolah Luar Biasa (SLB), pemberian kursi roda, dan alat bantu mobilitas lainnya kepada murid-murid yang membutuhkan.
Baca juga:

Kendal terpilih jadi sasaran donasi karena kualitas pendidikan yang diterima oleh anak disabilitas di sana masih kurang. Fasilitas sekolah untuk anak disabilitas tentunya berbeda dengan anak-anak lainnya.
Sebelum ajang lari tersebut berlangsung, #TemanPeduli yang berada di sekitar Jabodetabek juga dapat berdonasi. Caranya, mengikuti acara Road to SatuKata Peduli 3 yang berlangsung pada Minggu, 22 Januari 2023, di League Megastore Cikini, Jakarta, mulai pukul 06.00 WIB.
Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadisporapar) Kabupaten Kendal, Ircham Chalid akan melepas para peserta lomba lari 5K.
"Lari jarak jauh itu, 90 persen mental dan sisanya fisik. Ikut lari di SKP 3 itu asyik. Jalurnya mantap, view-nya indah, bikin badan sehat, dan pikiran segar. Satu Kata Peduli tidak hanya tentang lari, tapi juga tentang berbagi kebaikan. Panitia profesional, tepat sasaran, didukung oleh Ayobantu, dan di-support Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal. Kami tunggu kedatangannya pelari-pelari Nusantara di Kabupaten Kendal,” ujar Ircham Chalid.
Selain itu, para peserta juga dapat berpartisipasi dalam acara talkshow seputar penyelenggaraan SatuKata Peduli 3 bersama Ircham Chalid (Kadisporapar Kendal), Marcelli (pendiri SatuKata Peduli), Carla (project director), dan Om Lexi (race director).
Tak hanya berbagi informasi, para peserta juga mendapatkan pelatihan (coaching clinic) bersama personal coach dari Cardea Pilates, Andri Haikal. Untuk menambah keseruan acara, penyelenggara juga menyediakan doorprize bagi peserta yang beruntung. (dgs)
Baca juga: