KPU-Bawaslu Diminta Bekerja Cermat dan Smart Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito. (Foto: MP/Ponco)

MerahPutih.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengingatkan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di seluruh Indonesia agar bekerja dengan cermat dan smart.

Heddy menyebut segala keterbatasan dan kekurangan yang dihadapi oleh KPU maupun Bawaslu tidak dapat jadi alasan untuk menjadi pembenaran jika terdapat kinerja yang kurang optimal.

Baca Juga:

KPU Tetapkan 674 Bakal Calon Anggota DPD RI pada DCS Pemilu 2024

"Yang penting (KPU dan Bawaslu) bekerja dengan cermat dan smart," tegas Heddy berdasar rilis yang diterima pada Rabu (23/8).

Menurutnya, seluruh penyelenggara Pemilu harus menyadari bahwa masyarakat pada era digital ini lebih melek dan mudah mendapatkan informasi, termasuk informasi tentang perilaku serta kinerja penyelenggara Pemilu.

Kondisi demikian disebut Heddy akan berimbas pada tuntutan terhadap tingginya standar profesionalitas, kredibilitas, serta kecermatan dari penyelenggara Pemilu dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

"Pengaduan yang diterima DKPP semakin tinggi bukan semata-mata atas keteledoran, tapi bisa jadi karena kesadaran masyarakat era media sosial yang semakin tinggi terhadap apa yang dilakukan KPU dan Bawaslu. Itu harus diperhatikan," terang Heddy.

Ia menambahkan, seluruh jajaran KPU dan Bawaslu juga harus memahami bahwa legitimasi Pemilu tidak hanya di saat pencoblosan atau hari pemungutan suara saja, akan tetapi dimulai sejak tahapan Pemilu dimulai pada Juni 2022 lalu.

Ia menilai, ketika masyarakat sudah memandang proses tahapan Pemilu sudah berjalan dengan baik, maka hal ini dapat berpotensi berbanding lurus dengan legitimasi hasil Pemilu 2024.

Baca Juga:

KPU Tetapkan 9.925 Bacaleg DPR RI pada DCS Pemilu 2024

Sebaliknya, jika masalah sudah muncul sejak proses tahapan, Heddy khawatir muncul pandangan miring terhadap kredibilitas penyelenggaraan pemilu.

"Masyarakat itu sekarang mendiskusikan di forum-forum medsos, di grup-grup WA hingga akhirnya kadang-kadang belum apa-apa sudah dilakukan penghakiman sebelum diadukan ke DKPP," katanya.

Heddy menambahkan, ada beberapa perkara yang diperiksa DKPP yang sejatinya adalah masalah kecil yang menjadi besar karena ramainya percakapan di media sosial.

Salah satu contohnya adalah penetapan orang-orang yang memiliki rekam jejak buruk dalam dunia kepemiluan sebagai jajaran badan ad hoc. Padahal, kata Heddy, hal ini murni terjadi karena ketidakcermatan dalam verifikasi data dan informasi tetapi isunya menjadi besar dan ramai diperbincangkan di daerah tersebut sehingga diadukan dan diperiksa DKPP.

"Tidak bisa kalau (kerja) biasa-biasa aja. Standar etik harus ditingkatkan, standar kerja harus benar-benar makin tinggi," tutupnya. (Pon)

Baca Juga:

KPU Solo Dapat Dana Hibah Pilwalkot 2024 Sebesar Rp 28 Miliar

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
90 Persen Relawan Jokowi Dukung Ganjar Pranowo
Indonesia
90 Persen Relawan Jokowi Dukung Ganjar Pranowo

"Saya pastikan 90 persen relawan Jokowi ikut mendukung Ganjar," kata Deddy

Beberapa Wilayah di Indonesia Diprediksi Hujan Lebat
Indonesia
Beberapa Wilayah di Indonesia Diprediksi Hujan Lebat

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta beberapa wilayah di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter pada hari ini yaitu Senin (12/6).

KPK Ungkap Perbuatan Perintangan yang Dilakukan Pengacara Lukas Enembe
Indonesia
KPK Ungkap Perbuatan Perintangan yang Dilakukan Pengacara Lukas Enembe

"Diduga SRR dengan itikad tidak baik dan menggunakan cara-cara melanggar hukum," kata Ghufron dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/5).

Kasus Korupsi BTS, Bos Moratelindo Dituntut 15 Tahun Penjara
Indonesia
Kasus Korupsi BTS, Bos Moratelindo Dituntut 15 Tahun Penjara

JPU Kejaksaan Agung menuntut Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak Simanjuntak selama 15 tahun penjara.

Dewa United Siap Bermain Dinamis dan Agresif Lawan Persis
Indonesia
Dewa United Siap Bermain Dinamis dan Agresif Lawan Persis

Jan Olde Riekerink didatangkan oleh Dewa United pada paruh musim kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati oleh Nil Maizar.

CdM Berkoordinasi dengan KBRI soal Tiket Gratis SEA Games untuk WNI
Indonesia
CdM Berkoordinasi dengan KBRI soal Tiket Gratis SEA Games untuk WNI

Pemerintah Kamboja selaku negara tuan rumah SEA Games 2023 telah memutuskan untuk menggratiskan seluruh tiket pertandingan bagi penonton.

Kejagung Batal Periksa Menkominfo Johnny G Plate
Indonesia
Kejagung Batal Periksa Menkominfo Johnny G Plate

Ketut menerangkan Johnny berhalangan hadir karena sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara puncak Pers Nasional di Medan.

[HOAKS atau FAKTA]: Surya Paloh Resmikan Ganjar sebagai Capres, Anies Makin Stres
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Surya Paloh Resmikan Ganjar sebagai Capres, Anies Makin Stres

Video yang berdurasi 8 menit 25 detik itu tidak membahas peresmian Ganjar sebagai capres 2024 oleh Surya Paloh.

Chip dan QR Code untuk Pantau Keaslian Pelat Kendaraan
Indonesia
Chip dan QR Code untuk Pantau Keaslian Pelat Kendaraan

Korps Lalu Lintas Polri memantangkan pemasangan chip dan QR code pada plat nomor kendaraan bermotor.

Sederet Barang Bukti yang Disita Polisi Militer TNI saat Geledah Kantor Basarnas
Indonesia
Sederet Barang Bukti yang Disita Polisi Militer TNI saat Geledah Kantor Basarnas

Hasil penggeledahan disita sejumlah bukti yang diduga terkait kasus.