Kisah Ilustrasi Jane Birkin dalam Tas Hermes


Jane Birkin menginspirasi Hermes. (Foto: Instagram/@janebirkinoff)
DALAM sebuah penerbangan Air France rute London-Paris pada 1981, Jane Birkin mengalami insiden yang membuatnya kerepotan. Tas anyaman yang dibawanya terjatuh saat ia mencoba menyimpannya di kompartemen atas. Tutup tas itu lepas. Seketika, seluruh isinya tumpah. Berserakan di lantai dalam pesawat.
Insiden itu membuat penumpang di sampingnya sedikit risih. Apalagi ketika penumpang tersebut ternyata bukan orang biasa. Ia tak lain ialah bos Hermes Jean-Louis Dumas. Sang pengusaha tas lantas memperkenalkan diri dengan sopan.
Baca juga:

“Kamu harus memiliki tas yang ada kantongnya,” ucap Dumas kepada Birkin, dikutip The Telegraph pada Maret 2012.
“Di hari tas bersaku milik Hermes dirilis, aku langsung ingin memilikinya,” tukas Birkin
“Tapi akulah pemilik Hermes dan aku akan membuat tas berkantong untukmu,” sahut Dumas.
Di momen itulah, Birkin mulai menggambar ilustrasi tas kantong yang ia idamkan. Di atas kantung kertas yang biasa disediakan di pesawat, Birkin menggambar ilustrasi tas idamannya: berbentuk tas jinjing, tetapi lebih besar dari tas Hermes pada umumnya. Keduanya lantas terlibat dalam percakapan intens selama terbang satu jam di udara.
Pertemuan keduanya itu kelak jadi titik balik perkembangan dunia fesyen. Tiga tahun berselang, ilustrasi tersebut sukses diwujudkan Dumas dan timnya di Hermes.
Bentuk tasnya besar, tetapi tidak melupakan nilai fungsional, estetis, dan pastinya kemewahan khas Hermes. Hasil ilustrasi itu kemudian dinamakan sesuai dari inspirasi tas tersebut, yaitu Birkin Hermes.
Birkin memberik komentar tentang penamaan tersebut. “Saya sangat tersanjung,” katanya, dikutip The Telepgraph. Hermes kemudian memberikan uang sebagai bentuk royalti kepada Birkin untuk disumbangkan ke badan amal pilihannya. Pada 2012, angka tersebut menyentuh 30 ribu pound sterling (Rp 589 juta) menurut surat kabar Inggris.
Baca juga:

Kini, aktris sekaligus penyanyi berdarah Inggris Jane Birkin yang jadi inspirasi di balik salah satu tas prestisius Hermes itu telah tiada. Birkin menghembuskan napas terakhir di usia ke-76 pada Minggu, 16 Juli 2023 di kediamannya di Paris, Prancis. Meski begitu, namanya akan tetap menempel di tas Hermes Birkin.
Hermes membuat tas Birkin dengan ukuran 25-40 cm yang dari kulit buaya, kulit burung unta, kulit kadal, dan kulit ular. Proses pembuatannya pun dilakukan secara manual tangan manusia, tanpa mesin. Itu demi memenuhi standar etika yang ketat. Oleh karena itu, tas Birkin dijual mulai dari USD 7.000 (Rp 100 juta) hingga yang termahal bisa mencapai miliaran rupiah untuk edisi terbatas yang super eksklusif.
Tas Birkin pun menjadi jawaban atas keluhan orang-orang kaya yang ingin mempunyai tas berukuran besar yang bisa menampung barang tanpa kehilangan unsur kemewahan. "Dalam sekejap, tas tersebut menjelma menjadi salah satu simbol kekayaan," ujar Britanny Newsom dalam Birkin Demand: A Sage & Stylish Investment (2016).(Far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
