Merayakan Tas Ikonik dari Masa ke Masa


Victoria and Albert Museum London hadirkan pameran Bags: Inside Out. (foto: Instagram @vamuseum)
SEBANYAK 300 tas ikonik pada masanya dipamerkan dalam Bags: Inside out di Victoria & Albert Museum, London, Inggris. Dalam koleksi yang ditampilkan, terdapat dispatch bag milik Winston Churchill hingga tas Baguette Fendi yang dipakai Sarah Jessica Parker di serial Sex and the City.
Pameran tas ini mengeksplorasi fungsi, desain, dan kecakapan pembuat tas. Saat melihat dompet, tas Birkin, hingga koper Louis Vuitton, pengunjung diajak mengamini bahwa tas bisa memiliki makna yang lebih daripada sekadar alat membawa barang.
BACA JUGA:
Ini Kata Jessica Iskandar dan Raline Shah Tentang Tren Fesyen 2021
Setelah tertunda delapan bulan akibat pandem, pameran Bags: Inside out resmi dibuka Sabtu (12/12). Pameran akan berlangsung hingga Semua tas yang dipamerkan merupakan barang asli. "Pandemi memengaruhi seluruh dunia. Para pemilik tas yang bersedia meminjamkan koleksi mereka amatlah mengagumkan," ujar kurator pameran Dr Lucia Savi, seperti dilansir CNA.

Menghadirkan sejarah menakjubkan dari sebuah aksesori yang ternyata tak selalu sederhana ini, Bags: Inside Out menampilkan 300 item yang berasal dari abad ke-16 hingga masa kini. Savi menghabiskan dua tahun untuk memilih tas yang akan dipamerkan. Sebanyak 80% tas yang ditampilkan merupakan diambil dari koleksi 2.000 tas dalam koleksi VA Museum. Sementara itu, 20% lainnya didapat dari pinjaman sejumlah selebirtas ternama.
Beberapa nama besar di dunia fesyen, seperti Fendi, Prada, dan Karl Lagerfeld meminjamkan koleksi mereka. Selain itu, ada juga item ikonik seperti tas pertama Birkin Hermes dan tas Mulberry yang dipinjamkan dari koleksi pribadi Alexa Chung dan Kate Moss.
"Lewat pameran ini, aku ingin menceritakan kisah sebuah tas dan dualitas mereka," kata Savi kepada The Independent. Menurutnya, tas merupakan item pribadi sekaligus publik. "Pilihan tas menunjukkan karakter pemiliknya," imbuhnya.

Seperti halnya pilihan tas sebagai cerminan karakter pemilik, sang kurator membuktikan bahwa ia bukanlah seorang yang melakukan sesuatu setengah-setengah. Untuk pameran ini, ia membuat ruang display berbentuk tas raksasa yang membentang di dua lantai. Lantai bawah didesain mewakili interior, sedangkan bagian atas menjadi eksterior.
Seperti dilansir The Independent, ruang pamer dibagi dalam tiga seksi yang menunjukkan fungsi, status dan identitas, serta desain dan pembuatan. Di bagian pertama, pengunjung bisa melihat bagaimana tas berevolusi dalam hal kepraktisan. Mulai dari tas militer, koper besar Louis Vuitton, tas dowry ala Pakistan, hingga tote bag yang didesain untuk membawa masker gas di era 1940-an.
Sementara itu, bagian kedua--jelas menjadi pusat perhatian pameran ini--menampilkan bagaimana tas menjadi aksesori pujaan hanya karena dikenakan para selebritas ternama. Di dalamnya termasuk tas Lady Dior yang dinamai sesuai dengan almarhum Putri Diana, tas tangan Kelly dari Hermes yang dinamai sesuai dengan Grace Kelly, hingga tas satchel Mulberry Alexa yang dinama sesuai dengan Alexa Chung. Koleksi lainnya, sebuah tas sequin biru keluaran Fendi: 'the Baguette'. Tas yang langsung jadi penting sejak diluncurkan pada 1997 itu mendapat namanya setelah aktris Sarah Jessica Parker memakainya dalam serial Sex and the City. "Ini sebuah Baguette," katanya ketika mengoreksi seorang pencuri yang meminta tasnya.

@les3marchesdecatherineb)
Di seksi ketiga, pengunjung diajak mengagumi betapa seni membuat tas bisa jadi amat rumit dan berseni.
Dari semua koleksi yang ditampilkan, tas Birkin pertama buatan Hermes jadi pusat perhatian. VA Museum berhasil mendapatkan tas yang khusus dibuat untuk model dan penyanyi Jane Birkin pada 1984. Tas itu merupakan kreasi chief executive Hermes Jean-Louis Dumas setelah ia mendengarkan Birkin mengeluh tak menemukan tas kulit yang cocok untuknya.
Di masa kini, tas Birkin bisa terjual seharga 10.000 pound sterling (sekitar Rp188 juta) hingga 150 ribu pound sterling (sekitar Rp2,8 miliar). Tas asli pertama ini punya shoulder strap yang beda dan inisial JB. Sudah pasti, hal itu membuat koleksi tas milik pesohor seperti Nicki Minaj dan Kim Kardashian terlihat receh.(dwi)
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
