Kiat Peregangan Otot selama Mudik Ala Dokter Spesialis Olahraga

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 21 April 2023
Kiat Peregangan Otot selama Mudik Ala Dokter Spesialis Olahraga

Meski di mobil tetap bisa lakukan peregangan. (Foto: Unsplash/Brian Erickson)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DOKTER spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, CCD, Subsp.APK(K) memberikan kiat bagi para pemudik untuk melakukan peregangan sendi dan otot selama perjalanan demi menjaga tubuh tetap bugar.

Seperti dilansir ANTARA, Kamis (20/4), Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Survei Keprofesian Pengurus Besar Ikata Dokter Indonesia (PB IDI) itu menyarankan, orang-orang bisa melakukan peregangan selama 5-10 menit, dimulai dari gerakan kepala.

Orang-orang bisa merebahkan kepala ke arah kanan, lalu sentuhlah tangan kanan di kepala bagian kiri, lalu tekan ke arah kanan. Lakukan gerakan sebaliknya. Kedua, melakukan gerakan bahu. Orang-orang perlu mengangkat kedua bahu lalu tahan selama delapan detik dan mengulanginya sebanyak tiga kali.

Baca juga:

4 Olahraga Permainan ini Berasal dari Permainan Populer

Contoh peregangan yang bisa dilakukan. (Foto: Dok. Dr. Listya)

Selanjutnya, kaitkan kedua jari tangan lalu tarik ke atas kepala, tahan selama delapan detik dan ulangi gerakan itu beberapa kali. Ketiga, gerakan leher. Coba letakkan kedua tangan mengait di belakang kepala, lalu tahan selama beberapa detik.

Keempat, gerakan tangan. Cobalah untuk meluruskan tangan kanan menekuk ke arah belakang kepala, lalu tangan kiri menyentuh siku tangan kanan lalu tekan ke arah dalam. Setelah itu, lakukan gerakan kebalikannya.

Kelima, kaitkan kedua jari tangan lalu dorong ke atas, tahan selama delapan detik dan ulangi beberapa kali. Keenam, coba kaitkan kedua jari tangan lalu dorong ke arah depan dan tahan selama delapan detik lalu ulangi beberapa kali.

Ketujuh, orang-orang bisa merentangkan kedua jari tangan, kemudian menarik tangan maju dan mundur selama beberapa kali. Terakhir, lakukan gerakan kaki dengan mengangkat tumit atau jinjit kemudian turunkan.

Baca juga:

Bolehkah Olahraga di Malam Hari?

Lakukan aktivitas fisik sesampainya di tempat mudik/liburan. (Foto: Unsplash/Carl Barcelo)

Selama di perjalanan, Listya yang kerap disapa Tata juga merekomendasikan orang-orang untuk melakukan senam ringan atau jalan santai selama lima menit. Sementara, selama di tempat tujuan, aktivitas selama di tempat mudik atau liburan baik dalam perjalanan maupun kegiatan silaturahmi sudah merupakan bentuk aktivitas fisik sedang.

"Untuk menjaga stamina selama di tempat mudik, dapat melakukan peregangan dan pemanasan. Kegiatan dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dan dapat dilakukan minimal tiga hingga lima kali sehari selama 5-10 menit," terang Tata.

Tata mengingatkan, bahwa membuat tubuh tetap aktif bergerak baik saat menjalankan ibadah puasa maupun sesudah ibadah puasa, akan menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan produktivitas kerja. (waf)

Baca juga:

Warna Juga Menentukan Kenyamanan Pakaian Olahraga

#Kesehatan #Mudik #Tips Mudik
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan