MENURUT pakar komunikasi, membangun citra diri di media sosial tidak melulu dilakukan orang terkenal. Setiap pengguna media sosial juga bisa membangun citra diri.
Hal tersebut dipaparkan Ketua Program Studi Komunikasi Universitas Sahid Hayu Lusianawati dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator - Jangan Asal Curhat di Media Sosial.
Baca Juga:
"Sebagai individu, kita bisa membangun branding atau penokohan," jelas Hayu seperti dikutip dari laman Antara.

Membangun citra diri bisa menggambarkan seperti apa seseorang ingin dikenal sebagai pengguna media sosial, serta konten apa akan dibagikan. Contohnya, apabila kamu suka memasak, maka kamu bisa mengunggah konten berkaitan dengan menu masakan.
Hayu menjelaskan, ada sejumlah hal harus diperhatikan saat kamu ingin membangun citra diri di media sosial. Untuk mengawalinya, kamu bisa memerkenalkan diri dan mengunggah kegiatan sesuai dengan kesukaanmu.
Kamu bisa membuat variasi unggahan di media sosial agar tak tampak membosankan. Semisal jika kamu suka memasak, setelah mengunggah konten tentang cara memasak, keesokan harinya mengunggah aktivitas keseharian lainnya.
Menurut Hayu, mengingatkan tiap pengguna untuk membangun kredibilitas. Sebab media sosial juga bisa digunakan untuk membangun jejaring, karena saat ini trennya adalah kolaborasi.

Kiat untuk membangun citra diri selanjutnya, pengguna harus memahami popularitas dalam jaringan. Meski tetap harus berhati-hati agar tidak terjebak aktivitas dan kata-kata negatif di media sosial.
Baca Juga:
Saat menyikapi hal-hal tengah viral di internet, Hayu menjelaskan sangat penting untuk mengedepankan empati. Pengguna sebaiknya juga beradaptasi dengan interaksi di media sosial. Seperti membalas komentar atau ucapan terimakasih pada teman penyuka unggahan.
Media sosial sejatinya ialah ruang untuk berteman di dunia maya. Karena itu, upayakan untuk memberi dukungan dan ujaran positif pada teman-teman di media sosialmu.
Lalu, tak kalah penting, evaluasi unggahan di media sosial dengan melihat ulang unggahan sudah dibuat apakah sesuai dengan tujuan.
Mengenai media sosial, penasihat Forum Akademisi Indonesia Aat Surya Safaat menjelaskan, ada enam hal jadi pantangan di media sosial.
Aat menegaskan bahwa tidak boleh menyudutkan orang lain, tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, tidak boleh mengadu domba, tidak boleh memprovokasi, tidak boleh mengkambinghitamkan orang lain, dan tidak membuat unggahan saat sedang marah. (Ryn)
Baca Juga: