Ketua DPD Desak Usut Tuntas Dana Kejahatan Lingkungan Mengalir ke Parpol Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (ANTARA/HO-Biro Pers LaNyalla)

MerahPutih.com - Pernyataan Plt Deputi Analisis dan Pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut dana sekitar Rp 1 triliun hasil kejahatan lingkungan diduga mengalir ke partai politik dan politikus direspons Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.

Senator asal Jawa Timur itu mendesak agar masalah tersebut diusut tuntas. Apalagi, dana tersebut disebut akan digunakan untuk pembiayaan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Saya mendesak agar dugaan tersebut segera diusut tuntas. Jika terbukti, bongkar hingga ke akar-akarnya. Ini penting, agar jangan sampai rakyat yang kembali dikorbankan," tegas La Nyalla di sela kunjungan kerjanya ke Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/3).

Baca Juga:

PDIP Jadi Kunci Terbentuknya Koalisi Parpol dalam Pemilu 2024

La Nyalla menegaskan, dugaan dana kejahatan yang mengalir ke partai politik dan politikus itu mencederai demokrasi.

"Sistem demokrasi kita semakin transaksional dan amburadul. Ini adalah imbas implementasi demokrasi liberal ala barat yang kita copy paste sejak reformasi," kata La Nyalla.

Menurut La Nyalla, peredaran dana gelap yang diduga hasil pencucian tindak kejahatan tersebut membuktikan semakin kokohnya oligarki dalam sistem politik nasional. Sementara demokrasi tidak mampu menciptakan sistem yang adil untuk seluruh rakyat.

"Sebab, pembiayaan politik yang mahal mendorong pejabat yang terpilih semakin tidak peduli pada rakyat," ujar La Nyalla.

Baca Juga:

Bawaslu Peringatkan Parpol Tidak Kampanye di Luar Jadwal

La Nyalla meminta agar PPATK lebih transparan lagi terkait dengan aliran dana tersebut agar rakyat tidak salah memilih pemimpinnya. Pada saat yang sama, tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu menilai hal ini harus dijadikan momentum untuk kembali kepada demokrasi Pancasila.

"Amanat reformasi untuk menghilangkan KKN telah gagal total. Indeks korupsi Indonesia malah semakin tinggi dan memburuk. Karena itu, sistem bernegara ala liberal ini tidak bisa kita teruskan. Wajib kita koreksi,” urainya.

Kita harus kembali kepada sistem bernegara yang diatur di UUD 1945 naskah asli, untuk selanjutnya kita perbaiki dan sempurnakan kelemahannya dengan amendemen melalui teknik addendum. Sehingga tidak menghilangkan konstruksi aslinya.

“Demokrasi Pancasila adalah sistem asli yang sesuai dengan kebutuhan bangsa yang super majemuk ini. Karena semua elemen bangsa berada di lembaga tertinggi yang mengatur presiden sebagai mandataris rakyat, sehingga rakyat penentu arah perjalanan bangsa ini. Bukan hanya parpol dan presiden,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Yusril Sebut Semua Parpol Tunggu Keputusan Megawati soal Capres 2024

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
TNI Kerahkan Pesawat Tempur dan Kapal Perang Amankan KTT G20
Indonesia
TNI Kerahkan Pesawat Tempur dan Kapal Perang Amankan KTT G20

Andika mengungkapkan, ada sekitar 18.030 personel yang diterjunkan dalam pengamanan KTT G20 Bali nanti.

Kapolri Konferensi Pers soal Penangkapan Irjen Teddy Sore Ini
Indonesia
Kapolri Konferensi Pers soal Penangkapan Irjen Teddy Sore Ini

"Nanti sore saya release resmi setelah dari Istana (Kepresidenan)," ucap Listyo di Jakarta, Jumat (14/10).

Pemda Diminta Perkuat Strategi Pencegahan Stunting
Indonesia
Pemda Diminta Perkuat Strategi Pencegahan Stunting

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk terus memperkuat intervensi spesifik dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Belasan Orang Masih Hilang dan 1.085 Jiwa Mengungsi Akibat Kebakaran di Plumpang
Indonesia
Belasan Orang Masih Hilang dan 1.085 Jiwa Mengungsi Akibat Kebakaran di Plumpang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat.

Kepala Daerah dari PDIP Diminta Lahirkan Terobosan Kebijakan Mendorong Ekonomi Rakyat
Indonesia
Kepala Daerah dari PDIP Diminta Lahirkan Terobosan Kebijakan Mendorong Ekonomi Rakyat

PDI Perjuangan (PDIP) terus melakukan langkah-langkah konsolidasi dengan para kepala daerah yang menghadapi berbagai persoalan rakyat.

KPK Tahan Penyuap Bupati Memberamo Tengah
Indonesia
KPK Tahan Penyuap Bupati Memberamo Tengah

KPK melakukan penahanan terhadap Direktur PT Bumi Abdi Perkasa Jusiendra Pribadi Pampang (JPP) dan Direktur Utama PT Bina Karya Raya Simon Pampang.

Kebijakan Bantalan Sosial Jelang Kenaikan Harga BBM Dinilai Sudah Tepat
Indonesia
Kebijakan Bantalan Sosial Jelang Kenaikan Harga BBM Dinilai Sudah Tepat

Pemerintah telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) menyusul rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Jokowi Bebaskan Kaesang Terjun ke Dunia Politik
Indonesia
Jokowi Bebaskan Kaesang Terjun ke Dunia Politik

Keinginan Kaesang masuk dunia politik pertama kali diungkapkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, pada Selasa (24/1).

Menakar Peluang AHY dan Aher Jadi Pendamping Anies Baswedan
Indonesia
Menakar Peluang AHY dan Aher Jadi Pendamping Anies Baswedan

AHY dan Aher menjadi kandidat kuat cawapres pendamping Anies Baswedan.

Akibat Perang, Perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina Anjlok dan Defisit
Indonesia
Akibat Perang, Perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina Anjlok dan Defisit

"Mudah-mudahan ketegangan semakin cepat selesai sehingga kita bisa cepat memperbaiki neraca perdagangan kita dengan kedua negara," kata Margo.