Kenali Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan
Anjing bergejala juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman. (Foto: Unsplash/Pauline Loroy)
PENYAKIT rabies yang menjalari manusia dapat menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati, seperti kondisi tubuh lesu, demam, dan sakit tenggorokan, serta nyeri. Jika tidak ditangani secara medis, rabies dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh, salah satunya gangguan saraf.
"Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas," papar anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr dr Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP), seperti dilansir ANTARA.
Novie menjelaskan seseorang yang terindikasi terkena virus rabies akan memiliki gejala takut pada air, udara, dan cahaya karena hal tersebut menyebabkan rasa nyeri atau tercekik sehingga sulit untuk bernapas. Tak mengherankan jika seseorang terkena rabies akan menghindari paparan cahaya langsung dan kontak dengan air.
Baca juga:
Ia menyarankan, saat seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, kemudian melapor ke puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat.
"Bila dilakukan, hal itu itu akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," jelas Novie.
Sementara itu, gejala rabies pada hewan anjing peliharaan, lanjut Novie, dapat dicermati pada kondisi fisik seperti air liur berlebihan, hidung kering, dan ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang. Tak hanya kondisi fisik, gejala rabies pada hewan anjing juga dapat terlihat pada perilaku yang sering menghindar, mudah terkejut, dan tidak patuh.
"Jika ada provokasi, dia bisa langsung menyerang. Gejala rabies juga membuat anjing mengalami fotophobia atau takut terkena cahaya matahari. Akibatnya, dia sering menyendiri di tempat gelap," imbuh Novie.
Baca juga:
Selain fotophobia, anjing bergejala juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman ketika melakukan kedua aktivitas tersebut.
"Dia akan berperilaku sangat liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu, batu. Pada akhirnya, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari," jelasnya.
Meski demikian, Novie menegaskan, walaupun mematikan, penyakit rabies tetap dapat dicegah.
"Rabies itu paling baik dicegah sebelum timbul gejala. Kalau ada yang tergigit hewan, segera lakukan tiga cara tadi," tutup Novie. (and)
Baca juga:
Pemilik Kucing Tergemuk di Dunia Tuai Kecaman dari Warganet
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Gratis Sewa 6 Bulan di Tempat Baru, Pramono Tegaskan Sudah Bersikap Humanis ke Eks Pedagang Barito
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak