Kemendag Hapus 64.583 Tautan Penjualan Pakaian Bekas Impor

Mula AkmalMula Akmal - Senin, 15 Mei 2023
Kemendag Hapus 64.583 Tautan Penjualan Pakaian Bekas Impor
Dokumen - Situasi pusat pakaian bekas impor (thrifting) di lantai 2 Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023) (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

MerahPutih.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menghapus sebanyam 64.583 tautan penjualan pakaian bekas asal impor melalui platform niaga elektronik.

Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang mengatakan, hasil patroli siber yang dilakukan sejak Maret 2023, Kemendag telah bekerja sama dengan beberapa lokapasar (marketplace) untuk menghapus 64.497 iklan penjualan pakaian bekas secara elektronik.

Baca Juga:

Kemendagri Gelar Konsultasi Publik tentang RUU Daerah Khusus Jakarta

Selain itu, Kemendag juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghapus 81 iklan elektronik melalui social commerce, seperti Facebook dan Instagram.

"Di samping itu, memblokir 5 situs ritel daring yang menjual pakaian bekas asal impor," ujar Moga.

Lebih lanjut, 28 ribu tautan dihapus dari Tokopedia, 6.468 tautan dari Bukalapak, 370 tautan dari Blibli, 28.462 tautan dari Shopee, 300 tautan dari Lazada, dan 3.897 tautan dari TikTok Shop.

"Selanjutnya, 31 tautan dari Facebook, 23 tautan dari Instagram, dan 27 tautan dari TikTok Shop," sambungnya.

Moga juga merinci situs ritel daring yang dihapus, meliputi Sophiest Thrift (https://distributorbalimport.com/), Trans Fashion Batam (https://transfashionindo.com/about-us/), Ball Media ID (https://ballmediaid.com/kontak-kami/), Nice Thrift dan Bal Segel Import (https://ballimportterbaik.wordpress.com/), dan Kyra Ball Import (https://kyraballimport.wordpress.com/).

Baca Juga:

Gedung Kemendagri Kebakaran, 10 Mobil Damkar Dikerahkan

Moga menekankan, pelaku usaha yang melakukan pengiklanan dan penjualan pakaian bekas melalui sistem elektronik telah melanggar ketentuan larangan periklanan sebagaimana diatur dalam Pasal 80 jo. Pasal 35 PP Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Selain itu, melanggar Pasal 47 jo. Pasal 18 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Moga meminta agar para pelaku usaha e-commerce tidak menjual maupun mengiklankan pakaian bekas asal impor.

"Para pelaku usaha pada platform niaga-el wajib memastikan iklan produknya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan terkait pengiklanan dan larangan penjualan pakaian bekas asal impor," tegasnya. (Asp)

Baca Juga:

Kemendag Amankan Produk Pelumas Ilegal Senilai Rp 16,5 Miliar

#Baju Putih #Pakaian #Pakaian Lama #Kemendagri #Kemendag
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan