Kekurangan Pengrajin Barang Mewah, LVMH Latih 700 Peserta Magang

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 15 Desember 2023
Kekurangan Pengrajin Barang Mewah, LVMH Latih 700 Peserta Magang

Louis Vuitton alami kekurangan tenaga kerja. (Foto: Louis Vuitton)

Ukuran:
14
Audio:

MEREK fesyen mewah yang dimiliki oleh Bernard Arnault, LVMH, menghadapi tantangan signifikan dalam hal kekurangan tenaga kerja. Laporan dari Bloomberg menyebutkan pada akhir 2025, LVMH memperkirakan akan mengalami defisit staf sebanyak 22.000 orang.

Dua pertiga dari kekosongan tersebut akan datang dari tenaga penjualan di butik merek terkenal seperti Louis Vuitton dan Dior, serta karyawan di hotel-hotel perusahaan di seluruh dunia, seperti diwartakan Robb Report.

Sementara itu, sepertiga sisanya akan ditempati oleh pengrajin dan desainer yang bertanggung jawab untuk memberikan sentuhan khusus pada produk-produk seperti sweter Loro Piana atau jam tangan Hublot.

Baca juga:

Debut Rancangan Pharrell Williams untuk Louis Vuitton

Program magang terdiri dari 700 peserta dari seluruh dunia. (Foto: Louis Vuitton)

Untuk mengatasi kekurangan pekerja, LVMH telah merancang rencana pelatihan yang ambisius. Perusahaan itu saat ini sedang melibatkan 700 peserta magang di seluruh dunia pada tahun ini, menandai peningkatan dari hanya 180 peserta magang pada 2018.

Lebih dari 12 peserta magang di antaranya akan menjalani pelatihan khusus di Tiffany & Co., merek perhiasan yang diakuisisi oleh LVMH pada 2021. Program pelatihan peserta magang itu juga tidak main-main.

Untuk memastikan peserta magang mendapatkan pelatihan yang baik, Tiffany & Co. telah bermitra dengan Fashion Institute of Technology di New York City, Rhode Island School of Design, dan Studio Jewellers.

Meski program pelatihan spesialis untuk peserta magang adalah metode umum untuk melatih pekerja di negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, dan Swiss, hal ini tidak umum di beberapa negara lain di dunia, termasuk Asia.

Baca juga:

Pharrell Williams Jadi Direktur Kreatif Baru Louis Vuitton

Peserta magang akan mendapatkan pelatihan khusus. (Foto: Louis Vuitton)

Menariknya, sekitar 33 persen peserta magang baru di LVMH melakukan 're-skilling', artinya mereka mempelajari keterampilan baru yang tidak terkait dengan pekerjaan mereka saat ini.

Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 10 persen sebelum pandemi. Alexandre Boquel yang memimpin program pemagangan LVMH dari Paris, menghubungkan peningkatan ini dengan keinginan kolektif untuk kembali ke keterampilan manual dan menjauhi dunia digital.

“Banyak orang di Perancis berpikir bahwa 'Saya perlu kembali melakukan sesuatu yang sangat menyentuh, melakukan sesuatu dengan tangan saya.' Sungguh mengejutkan melihat banyaknya orang berusia 40 hingga 45 tahun yang menghubungi kami untuk mencari profesi sebagai pembuat perhiasan,” tukas Boquel. (waf)

Baca juga:

Koper Trofi Piala Dunia Dirancang oleh Louis Vuitton

#Fashion #Louis Vuitton
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
ShowBiz
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Perusahaannya, Armani, berkembang dari mode menjadi sebuah imperium yang merambah kecantikan, wewangian, musik, olahraga hingga hotel mewah.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
 Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Fashion
Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan setelah Wintour mengumumkan pengunduran dirinya, pada Juni lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Fashion
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Moscow Fashion Week (MFW) digelar 28 Agustus hingga 2 September 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Fashion
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Tak sekadar stylish, sepatu nyaman ternyata menjadi primadona pencinta fesyen.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Fashion
ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
Sepatu ini menawarkan kenyamanan prima dan tampilan stylish di berbagai momen keseharian.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna
Fashion
The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap
UNIQLO menghadirkan denim berkualitas tinggi yang tidak hanya nyaman dan fungsional, tetapi juga tetap relevan untuk semua kalangan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap
Fashion
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Tahun ini, delegasi Indonesia akan tampil menonjol dengan membawa visi baru dalam pengembangan industri manufaktur berkelanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Bagikan