Kehangatan Khas Ala Warung Madura

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 16 September 2022
Kehangatan Khas Ala Warung Madura

Warung Madura dengan berbagai ciri khasnya. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KALAU kata netizen TikTok warung Madura adalah warung seumur hidup, hanya tutup pas hari kiamat saja. Hampir semua kebutuhan sehari-hari bisa kita beli di warung Madura, mulai dari beras, aneka jajanan, telur, minyak, rokok, bahkan bensin eceran pun ada di sana.

Toko kelontong Madura jamak kita temui di kota-kota besar. Saking banyaknya, bahkan di dekat rumahmu minimal ada satu warung tersebut. Sebagaimana namanya, bisnis ini dimiliki dan dijalankan oleh para perantau dari Madura.

Kehadiran warung Madura pun mampu membantu banyak kalangan dalam memenuhi kebutuhannya. Mulai dari emak-emak yang kehabisan gas ketika masak, bapak-bapak yang butuh rokok pas lagi ronda, dan bocah-bocah yang beli ciki. Apa lu mau, gue ada atau palugada.

Orang Madura memang terkenal unik dan kerap menjadi buah bibir publik. Sebut saja Sarino, konten kreator TikTok yang belakangan viral berkat parodi lagu Dir Dur Daeng. Seiring berjalannya waktu, kini tidak hanya dialek te-sate ala Kadir yang menjadi guyonan mereka.

Cara mengelola warung, berbisnis, melayani pembeli, sampah gerak-gerik dan gaya berpakaian perantau dari Pulau Garam ini, juga menjadi perbincangan dan menarik perhatian.

Jajan di warung Madura berbeda rasanya jika dibandingkan jajan di warung lain atau minimarket. Mereka memanfaatkan kedekatan kedaerahan sebagai jiwa jejaring warung mereka saat pembeli datang.

Baca juga:

Perencanaan Bisnis Matang Kunci UMKM Punya Umur Panjang

warung madura
Meletakkan rokok menghadap ke atas. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)


"Biasanya kalo ada pembeli datang, orang dewasa gitu, saya coba ngajak ngobrol tentang hal-hal random dan terkadang pakai logat Madura. Misalnya dia datang bawa motor yang belum pernah saya lihat sebelumnya, ya saya tanya-tanya aja dan bilang 'Wih, ini warnanya keren juga bang. Harganya berapa?'. Terus kalau bocah-bocah, saya tanya aja 'Et, jam segini emang udah balik sekolah, tong?'," kata Muldafa yang sedang menjaga warungnya.

"Intinya saya pengen coba buat ngobrol aja sih. Ini kan juga penting, jadi mereka merasa lebih dekat dan kalau ada apa-apa ingetnya ke warung saya aja gitu karena orangnya asyik dan pernah ngobrol," lanjutnya.

Bukan rahasia umum lagi kalau orang Madura kerap menggunakan sarung sebagai bawahan andalan. Orang-orang pun gampang menebak, jika seseorang yang dilihatnya memakai sarung pasti itu orang Madura.

"Saya pakai sarung biar ibaratnya merakyat aja lah gitu, orang melihatnya juga lebih santai dan kayanya orangnya asyik. Dan pakai sarung lebih adem aja sih, mau ngapa-ngapain jadi lebih gampang," lanjut Muldafa.

Baca juga:

Yogyakarta dalam Segenggam Perhiasan

warundg madura
Menyediakan kebutuhan sehari-hari. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Salah satu nilai jual utama dari warung Madura adalah buka 24 jam. Jadi ketika orang-orang ingin membeli sesuatu tengah malam, sudah tahu harus ke mana. Penjaga warung biasanya cuma dua orang, satu lagi anaknya. Mereka pun menerapkan sistem shift untuk bergantian berjaga.

"Ya gantian. Biasanya istri saya jaga pagi sampai sore, nah nanti giliran saya dari malam sampai pagi lagi gitu. Capek juga kalau cuma satu orang yang jaga 24 jam," tuturnya.

Yang tidak kalah menarik adalah penjaga warung Madura kerap teleponan, durasinya pun cukup lama. Saat ingin membeli, terkadang merasa tidak enak ingin memanggil namanya karena sedang asyik teleponan.

"Kita ini punya rasa persaudaraan yang kuat. Ya, namanya juga perantau pasti ada lah kangen sama keluarga, teman, kerabat, tetangga, dan cara untuk tetap menjalni relasi yang teleponan. Belum tentu juga sebulan sekali bertemu mereka," kata Muldafa.

Maka wajar saja mereka suka menjaga warung sambil tiduran dan teleponan setiap hari. Obrolannya pun random sambil ponselnya dicas.

Salah satu ciri khas warung Madura lainnya adalah penempatan setiap barang yang tertata rapi, misalnya saja beras. Umumnya, penjual akan menggunakan bak atau wadah kayu yang berbentuk persegi. Namun, di warung Madura biasanya menggunakan etalase sebagai wadah berasnya.

Peletakan rokok pun berbeda, ini sih bapak-bapak jagonya. Kalau kamu perhatikan, bungkus rokok yang dipajang di warung Madura disusun tidur dengan bagian bawah yang ditampilkan ke depan atas. Sedangkan di minimarket atau warung pada umumnya, dipajang dengan posisi berdiri.

Barulah di depan warung Madura biasanya dilengkapi dengan galon, gas yang diikat rantai, kulkas minuman, bensin eceran, kardus air minum, hingga kulkas es krim. (and)

Baca juga:

Pokdarwis Sulap Limbah Plastik Jadi Solar dan Bensin

#September Warga +62 JUALAIN #UMKM
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Hal serupa terjadi pada desa dan kampung wisata yang memiliki potensi besar
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Berita Foto
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pekerja memisahkan ikan mas koki (Carassius auratus) di Pembudidaya Ikan Hias Mas Koki, CCB Goldfish Farm, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 13 Oktober 2025
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Indonesia
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
Pemerintah DKI secara konsisten terus menjalankan program sertifikasi halal mulai 2015 hingga kini.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal
Berita Foto
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Pekerja melipat kaos saat proses produksi UMKM Konveksi Rumahan di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 07 Oktober 2025
Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
Indonesia
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
TikTok telah menjadi ekosistem penting bagi UMKM yang membuka ases pasar lebih luas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM
Indonesia
Bank Jakarta dan Indogrosir Resmikan Toko Mandiri Difabel, Bantu Bangun Ekosistem UMKM
TMI Difabel jadi wadah pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, khususnya tuna grahita, dalam mengelola usaha ritel modern.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Bank Jakarta dan Indogrosir Resmikan Toko Mandiri Difabel, Bantu Bangun Ekosistem UMKM
Indonesia
Gubernur Pramono Jamin Raperda Kawasan Tanpa Rokok Tak Akan Matikan Bisnis UMKM
Pengunjung tempat hiburan tetap dapat merokok, namun hanya di ruangan khusus yang telah disediakan.
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
Gubernur Pramono Jamin Raperda Kawasan Tanpa Rokok Tak Akan Matikan Bisnis UMKM
Indonesia
Menkeu Tunda Penunjukan E-Commerce Untuk Memungut Pajak Penghasilan 22 dari Pedagang
Besaran PPh 22 yang dipungut yaitu sebesar 0,5 persen dari omzet bruto yang diterima pedagang dalam setahun. Pungutan itu di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 27 September 2025
Menkeu Tunda Penunjukan E-Commerce Untuk Memungut Pajak Penghasilan 22 dari Pedagang
Indonesia
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
MRT sejatinya menetapkan tarif sewa kios sebesar Rp 300 ribu untuk anggota koperasi dan Rp 1,5 juta untuk pedagang di luar anggota koperasi
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
Indonesia
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
KAI dorong UMKM naik kelas dengan sertifikasi halal, BPOM, dan HKI.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
Bagikan